Sambal Goreng Daging
Kapan hari anak anak ikut kami ke acara pindahan rumah seorang teman. ketika menikmati hidangan, kakak Iyut nyeletuk "bu aku suka sekali ini, nanti bikinkan ya" sambil nunjuk ke menu sambel goreng dagingnya. Iya nak, nanti ibu bikinkan kataku. Resep ini sebenarnya simpel dan mamakupun dulu sering membuatnya. Lha tapi kenapa aku nggak pernah buat ya??
Apa sih yang nggak bisa buat anak ya...apalagi kalau cuma bikinin menu kesukaannya. Apalagi puasa puasa gini, pasti dia senang sekali kalau aku buatkan. Resepnya sudah lama aku catat dari buku resep mama. Sambel goreng basah nama aslinya di resep mama. Karena aku tidak menganggap sambel goreng ini basah, aku judulin sambel goreng daging saja. Biasanya sambel goreng daging identik dengan santan kan ya. Kadang kadang ditambah hati dan pete. Bumbunya banyak macam kari. Nah sambel goreng satu ini beda. Bumbunya minimalis dan semacam sambal goreng berkecap. Tapi rasanya mantep sampai ke dalam dalamnya. Rahasianya, dagingnya diremas remas dulu dengan air asam, bawang putih ulek, gula merah, sedikit kecap dan garam. Kalau yang digunakan bukan daging has dalam, daging bisa direndam dulu dengan selembar daun pepaya yang diremas remas supaya dagingnya nanti tidak alot. Dan diamkan selama sekitar 5 jam. Sebelum dimasak buang dulu semua daun pepayanya agar tidak pahit. Kemudian beri bahan perendam tadi. Tambahkan air lalu dimasak bersama bersama daun salam dan lengkuas sampai kuah menyusut. Mirip mirip bikin bacem gitu.
Setelah itu bumbu halusnya ditumis dengan minyak sampai wangi. Minyak yang digunakan agak banyak sehingga nantinya cukup untuk menggoreng dagingnya. Setelah menumis bumbu, sisihkan bumbunya (jangan ikutkan minyaknya). Minyak dibiarkan tetap panas, lalu masukkan semua daging beserta bumbu dagingnya lalu lanjutkan menggoreng sampai daging wangi. Jangan terlalu lama nanti dagingnya jadi kering. Setelah wangi, masukkan bumbu halus tadi, aduk bersama daging. Tambahkan kecap, dan sedikit air. Masak sampai bumbu meresap sambil diaduk rata. Terakhir masukkan kentang goreng dan aduk aduk hingga bercampur rata dan bumbu meresap. Siap disajikan. Ditambah bawang goreng nikmatnyaaaaa. Asli enak, aku sajikan sebagai menu buka puasa kemarin magrib anak anak lahap sekali makannya. Alhamdulillah Hanif yang biasanya nggak suka olahan sambal goreng makannya bersih gak bersisa. Apalagi kakak Iyut, kan memang dia yang request. Katanya, "Buatan ibu lebih enak dari yang aku makan kemarin. Enak...enaak sekali bu!" hmmm langsung ibunya berbunga bunga....hhehe
Berikut resep lengkapnya dari mamaku...
Bahan :
- 1/2 kg daging sapi has dalam
- 1/2 kg kentang, potong kubus/korek api lalu goreng
- 2 siung bawang putih
- 2 sdm gula merah
- 1 1/2 sdm asam, dicairkan dengan 75 ml air
- 2 ibu jari lengkuas, potong potong dan geprek
- 2 batang sereh, geprek
- 3 lembar daun salam
- 5 lembar daun jeruk
- 2 sdm kecap
- 75 ml minyak goreng
Bumbu halus :
- 2 buah cabe merah
- 5 butir bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 1 sdm ketumbar, sangrai
- 2 buah kemiri, sangrai
- 1 cm jahe
- 1/2 sdt merica
- garam secukupnya
Cara membuat :
- Sebelum dipotong cuci bersih daging. Potong-potong kotak kecil lalu remas bersama asam, gula merah, kecap dan garam.
- Tambahkan daun salam, lengkuas dan bawang putih ulek. Beri air sekitar 500 ml lalu masak daging dengan api sedang sampai empuk dan air menyusut/habis.
- Panaskan minyak, tumis bumbu halus bersama daun jeruk, sereh, daun salam dan lengkuas sampai wangi. Setelah wangi tiriskan bumbu dari minyak dan sisihkan. Biarkan minyaknya tetap panas.
- Goreng semua daging tadi sampai harum, setelah itu tambahkan bumbu halusnya, beri sedikit air dan kecap secukupnya. Aduk aduk sampai bumbu meresap. Tambahkan kentang goreng, biarkan bumbu rata dan meresap. Matikan api.
- Beri taburan bawang goreng dan sajikan.
Comments
Mantapppp, selalu d kalo masuk blog mba Hesti pasti ilerannnnn :)
Τhαñk чσù Mba hesti
Mantapppp, selalu d kalo masuk blog mba Hesti pasti ilerannnnn :)
Τhαñk чσù Mba hesti
Salam, Mami Joan
Alhamdulillah mbak kalo resepnya cocok. Makasih ya dah nyobain, kalo masalah keras, kan dah belajar dari pengalaman lain kali lebih mantap tuh ^^
Mmng mbak, saya dan hubby yg Jawa jg beda banget seleranya...hehe *senasib*
Post a Comment