Ka'do Bo'dong

Ka'do Bo'dong adalah jajanan khas dari daerah Sulawesi Selatan. Semacam kue dadar dari ketan. Rasanya khas legit ketan dan manis dari isian kelapanya. Hubby dan anak anak suka sekali, tapi sayangnya jarang yang menjual. Makanya aku mencoba tuk bikin sendiri. Tapi kue ini betul betul bikin penasaran. Bayangkan...sudah tiga kali bikin gagal terus. Sebenarnya sudah hampir menyerah. Tapi tak disangka-sangka bala bantuan datang, hihi. Aku diperkenalkan dengan adiknya teman yang pintar bikin kue ini namanya Rahmi dari Bone. Sehari hari memang Rahmi jualan kue. Nggak heran jadinya. Segera aku konsultasi, walaupun hanya lewat telepon. Semua pertanyaanku dijawab dengan jelas. Aku jadi tau selama ini aku salahnya di mana. Aku selalu pake ayakan biasa yang notabene terlalu halus. Jadinya adonan susah keluar dan kalaupun keluar lama baru bisa menutupi permukaan teflon. Adonan yang sudah turun duluan keburu mengering sementara aku belum selesai mengayak.
Alhamdulillah setelah ilmunya dipraktekkan berhasil juga. Walaupun tidak secantik punya adik Rahmi. Tuk Rahmi, makasih banyak ilmunya ya. Semoga barokah. Jangan kapok lain kali aku masih mau tanya resep lain lagi ya *hwaaaa ngelunjak deh*

Untuk resep, maaf aku tidak punya takaran yang pas karena yang punya resep juga pake ilmu kira kira. Pokoknya pake feeling saja. Tepung ketan ditambahkan air (yang sudah diberi sedikit garam) dan diaduk hingga berbutir butir. Kalau adonannya kalis seperti adonan klepon artinya adonan kelembekan. Jadi ukurannya, adonan itu teksturnya berbutir kayak pasir kasar tapi berasa lembab di tangan.

Cara bikinnya sebaiknya menggunakan tampah dari bambu dengan lubang lubang agak besar. Atau kalau nggak punya bisa pake tempat nasi yang berlubang lubang. Udah aku coba tapi susah sekali karena butuh waktu lama sampai adonan memenuhi teflon. Akhirnya aku pake aja cetakan cendol. Dan ternyata bisa, walaupun teksturnya lebih kasar karena lubangnya besar. Caranya adonan kasar tadi digosok gosok menggunakan ayak berlubang di atas teflon sampai memenuhi permukaan teflon. Setelah itu supaya tetap lembab bisa diperciki sedikit air. Tutup dan biarkan matang yang ditandai dengan warnanya yang transparan.

Cairan tuk kulitnya bisa menggunakan air putih biasa, tapi supaya cantik dan wangi pandan aku tambahkan air pandan. Tapi perlu diingat pandannya secukupnya saja, kalau kebanyakan adonan akan terasa pahit.

Untuk isian, menggunakan kelapa setengah tua parut. Dikukus dulu lalu panas panas ditambahi gula dan sedikit garam, aduk rata dan rasa apakah manisnya sudah pas atau belum.

Yang di bawah ini versi ketan hitam. Walaupun judulnya ketan hitam tetap harus dicampur dengan ketan putih biar lebih legit dan nggak kering. Teksturnya memang agak beda.