Chocolate Marble Cotton Cheesecake
Aku sudah dikejar kejar waktu...besok sudah mau berangkat, jadi bahan
bahan yang kemungkinan rusak saat aku tinggal cuti harus segera
diberdayakan. Nah creamcheesenya memang udah lama pengen aku bikin
marble cotton cheesecake tapi nggak sempat terus sampai akhirnya hari
ini harus dibuat. Nggak ada alasan lagi ^^
Resepnya silahkan lihat di Bunda Ricke. Waktu itu jalan jalan ke blognya Kak Rima Bisous a Toi...langsung
ngiler lihat penampakan cotton cheesecakenya yang lembut. Nah hasilnya
emang bener enaaaak. Makasih ya Bunda Ricke dan Kak Rima. Kalian berdua
berhasil menggoda dengan foto yang menggiurkan...
Walaupun punyaku ada cracknya di permukaan. Tapi tidak mengurangi kelezatannya. Memang benar kata bunda Ricke. Api oven sangat penting dan tiap oven beda beda panasnya. Ovenku menggunakan api 150 C/300 F tapi tetap saja pecah permukaannya. Aku turunkan jadi 275 F tapi retaknya sudah terlanjur muncul jadi yaaaa...nikmati saja. Iya nggak???
Yuuuuuummmmm....
Comments
Makasih sebelumnya.... :)
Jeanny
btw sistem double boiler itu kyk tim coklat ya?
Makasih sblmnya lho... :)
Setahuku kalau cheesecake jenis cotton cake itu sistemnya memang pake ditim nggak dikocok. Nggak tau jg kalo ada yang dikocok creamcheesenya jadi maaf mbak saya jg belum bisa membandingkan teksturnya.
Kecuali cheesecake panggang biasa dan cheesecake dingin emang dikocok cheesenya. beda tekstur kalo yg cotton cake lebih airy (lembut berongga) seperti kapas. Sedangkan cheesecake lain teksturnya padat.
Kemarin aku coba resep ini pakai cream cheese merek anchor (yang lebih padat dari cream cheese merek yummy). Pada saat tepungnya dicampurkan dengan campuran cream cheese+butter+krim kok hasilnya malah padat seperti dough gitu ya mba? bahkan setelah telur dimasukkan juga adonannya tidak cair, sehingga pada saat aduk balik dengan kocokan putih telur susah nyampurnya. akibatnya supaya tercampur aku ngaduknya lebih lama dan setelah dipanggang jadinya ngga ngembang. aduh apa yang salah ya mba? apa cream cheesenya harus yang bertekstur lebih lunak? atau pada saat mencampur telur harus dikocok dengan mixer? maaf ya mba jadi nanya panjang hehe..
Post a Comment