Dulu aku udah pernah bikin apang coe. Sekarang giliran sodaranya yaitu temo coe. Bikinnya nggak pake susah...kayak bikin onde onde atau mochi aja. Tapi rasanya asli enak. Beda dengan yang jajanan yang lainnya yang berisikan gula merah, temo coe ini ada tambahan wijen sangrainya. Walaupun sepertinya nggak berarti tapi penambahan wijen itu memberikan rasa dan aroma yang khas. Belum lagi kulitnya yang benar benar wangi pandan...
Resep aku lihat di Sajian Sedap. Berikut ya bahannya :
Bahan Ketan:
- 200 ml santan dari 1/2 butir kelapa
- 25 ml air suji (dari 15 lembar daun suji dan 5 lembar daun pandan)
- 200 gram tepung ketan putih
- 1/2 sendok teh garam
Bahan Isi:
- 100 gram gula merah, diserut kasar
- 25 gram wijen putih sangrai
- 1 1/2 sendok teh wijen putih sangrai untuk taburan
- 2 lembar daun pandan, dipotong-potong
- 200 ml santan dari 1/2 butir kelapa
- 25 ml air suji (dari 15 lembar daun suji dan 5 lembar daun pandan)
- 200 gram tepung ketan putih
- 1/2 sendok teh garam
Bahan Isi:
- 100 gram gula merah, diserut kasar
- 25 gram wijen putih sangrai
- 1 1/2 sendok teh wijen putih sangrai untuk taburan
- 2 lembar daun pandan, dipotong-potong
Cara membuat :
- Ketan : didihkan santan dan air suji. Biarkan hangat.
- Tuang sedikit-sedikit ke dalam campuran tepung ketan putih dan garam sambil diuleni sampai kalis.
- Isi : campur gula merah dan wijen putih. Aduk rata.
- Ambil sedikit adonan ketan. Pipihkan. Beri isi. Bentuk bulat.
- Taburkan wijen putih di atasnya. Kukus 15 menit di atas daun pisang yang diberi sepotong daun pandan. Setiap 3 menit dibuka sampai matang.
8 comments:
yang ini bener2 bikin ngiler...duh mbak hestiiii kudu dicoba ini mah..tengkyu yah...
hayuuuuu dibikin. Super gampil...n' uenaaak!
Wuiiih tiap buka blognya mbak Hesti pasti bikin ngiler... pengen langsung diprakteking resep-resepnya... btw, maksudnya setiap 3 menit dibuka sampai matang apa yak??? maaf kurang ngerti heheheh...
"Coe bersaudara" nie ceritanya yah mba... Ada2 aja deh... Hebatnya kuee tradisonal Indonesia, dgn bahan yang sama, diolah dan di modif sedemikian rupa, di tiap daerah bisa lain2 namanya... Padahal mutr2 aja tuh kmposisinya... Kereeennn... Teruskan perjuanganmu mba Hesti... Wariskan kebudayaan kulinner pada generasi selanjutnya!!!!
*MERDEKA*
Blog-nya bagus sekali, mbak. Resepnya bervariasi dan foto-fotonya super keren. Saya tinggal di luar Indonesia dan selalu rindu jajanan tradisional. Ini lagi ngubek-ngubek file blog mbak tentang jajanan tradisional, cari inspirasi utk bikin cemilan hari ini hehehe. Terimakasih ya dan tetap berkreasi!! Salam, Anna
Iya mbak supaya gak menggembung ^^ makasih yaaaaa
amiiiiiinnn...merdekaaaa!!!
Alhamdulillah mbak, semoga bisa jadi alternatif . makasih yaaaaa
Post a Comment