Monday, 19 December 2011

Banana Bread

Banana Bread

Hari ini adalah bakinganku yang terakhir sebelum cuti. Besok aku sekeluarga berangkat menuju Malang. Perjalanan dimulai jam 7 pagi dari Sorowako naik pesawat sekitar 45 menit, setelah itu kalo nggak ada halangan tiba jam 8...langsung berangkat lagi jam 9 pagi sambung naik pesawat menuju Surabaya dan tiba sekitar pukul 10. Setiba di Surabaya lanjut lagi naik mobil dijemput sama mertua menuju Turen...kampung halaman hubby.

Nah, perjalanan yang panjang, kurang afdol kalo nggak membawa perbekalan. Walaupun pasti singgah-singgah tuk sholat dan makan siang...tapi tetap saja aku membawakan anak-anak bekal. Aku bikin banana bread ini, brownies panggang dan roti manis.

Sebenarnya aku bingung juga mau kasih nama kue ini. Kalo di Indonesia sih simpel banget. Paling juga disebut cake pisang. Tapi kalo di luar ternyata cake ini disebut banana bread karena menggunakan soda kue dan baking powder sebagai pengembangnya. Teksturnya lembut tapi agak dense karena banyak mengandung pisang. Padahal kalo di Indonesian yang namanya roti ya jelas pake ragi. Tapi gak masalah namanya. Yang penting kan rasanya. Resep ini adalah resep modifikasiku sendiri setelah menggambungkan beberapa resep...


Banana Bread

Selain perbekalan...ada bekal lain yang nggak kalah pentingnya. Aku bawa list daftar tempat-tempat yang akan kukunjungi tuk wisata kuliner. Senangnya punya teman-teman Food Blogger yang baik hati...mereka dengan senang hati memberi referensi tempat jajan yang enak. Thank you guys...semoga aku bisa mencoba semuanya.

Resep ini yang sering aku gunakan kalo bikin muffin, tapi kali ini aku pake loyang loaf...


Bahan :
- 350 gr buah pisang raja yang matang sekali. Cincang halus, campur dengan 2 sdm air jeruk nipis
- 50 ml susu cair
- 75 gr margarin
- 50gr butter
- 200 gr terigu
- 2 butir telur
- 150 gr gula pasir
- 1/2 sdt garam
- 1 sdt baking powder
- 1/2 sdt soda kue
- 100 gr kismis

Cara membuat :
  1. Panaskan oven 350 F/175 C. Olesi loyang loaf dengan margarin dan ditaburi terigu. Sisihkan.
  2. Panaskan susu cair, margarin dan butter dan garam asal hangat dan mencair saja.
  3. Kocok telur dan gula dengan kecepatan rendah asal gula larut saja.
  4. Masukkan campuran terigu, baking powder dan soda kue yang sudah diayak. Aduk asal rata. Masukkan campuran pisang dan kismis. Terakhir campuran butter, margarin dan susu cair. Aduk rata.
  5. Tuang ke dalam cetakan muffin, beri coklat chips, keju atau kismis atasnya. Panggang sekitar 45-60 menit (tergantung ketebalan kue) atau sampai lidi keluar dalam keadaan kering. Angkat.

Thursday, 15 December 2011

Chocolate Mochi Cake

Chocolate Mochi Cake

Dulu aku udah pernah bikin versi ketan hitam dan greentea. Sekarang pingin coba lagi yang rasa cokelat. Menurutku keunikan kue ini terletak pada lapisan luarnya yang renyah (apalagi kalo dipanggang agak lama) dan chewy lembut bagian dalamnya. Benar benar perpaduan serasi antara Barat dan Timur. Padahal penampilan luarnya seperti cupcake biasa. Layak dicoba...recommended banget!! It's free gluten cocok buat yang tidak mengkonsumsi gluten...

Tapi walaupun resep plek aku tiru dari Buttery Fingers...aku perhatikan ada perbedaan di teksturnya. Mungkin karena dia menggunakan tepung ketan khusus "mochiko" sedangkan aku cuman tepung ketan biasa. But finally...yang penting rasanya, enak dan bikin ketagihan. Yang unik, aku menggunakan choco chips tuk taburan tapi entah kenapa cokelatnya pada turun sebagian ke dasar. Tapi 'kecelakaan' ini justru membuat kuenya tambah enak. Ketika baru keluar oven ...cokelatnya meleleh-leleh.

Chocolate Mochi Cake


Resep berikut ini aku ambil dari Buttery Fingers, aku translate ke versiku ya :

Bahan :
- 200 gr tepung ketan
- 20 gr cokelat bubuk
- 85 gr salted butter, lelehkan
- 155 gr gula pasir
- 187 gr susu evaporated
- 2 butir telur
- 1 sdt baking powder
- chocolate chips

Cara membuat :
  1. Panaskan oveb 175C. Ayak tepung ketan bersama cokelat bubuk dan baking powder. Sisihkan.
  2. Kocok gula dan telur hingga mengembang. Turunkan kecepatan mixer, masukkan butter kemudian susu evaporated.
  3. Turunkan tepung, kocok asal rata saja (jangan terlalu lama).
  4. Tuang di talam muffin yang sudah dioles margarine dan ditaburi tepung terigu. Adonan setinggi 3/4 penuh.
  5. Panggang selama kurang lebih 20-25 menit atau sampai tusuk lidi keluar dalam keadaan kering.

Tuesday, 13 December 2011

Siri Manis


Siri Manis


Masih ada sisa sukun kukus habis bikin kolak bola-bola kemarin. Hari ini aku mau bikin siri manis. Resepnya udah pernah aku post
dulu. Nggak pake resep juga gampang kok bikinnya. Sukun kukus yang udah dilumatkan diberi garam sedikit sekali dan diulen pake tangan sampai rata. Setelah itu dibentuk bulat/oval pipih lalu dicelup di dalam telor dan digoreng. Cara menyantapnya dengan disiram gula merah kental. Nah berhubung aku masih banyak stok durian di freezer, aku tambahkan durian ke dalam gula merah. JAdi aku pake gula merah encer (biar gak terlalu manis) lalu aku kentalkan dengan duren. Mmmmm...nyamanna sambalu!! or bahasa lainnya yummiiiiii tenaaan!!

Oh iya...tuk tips jangan lupa pada saat mengukus sukun, sukun terlebih dulu dikupas dan dibuang bagian tengahnya supaya tidak ada biji-biji hitam halus yang terikut.

Monday, 12 December 2011

Kue Labu (kukus VS panggang)

Pumpkin Bars with Kenari Nut & Raisins

Pumpkin Cake

Resep kue ini aku ambil dari buku resep mamaku. Di situ tertulis kue labu, dan cara mematangkannya dengan dikukus. Hari ini ketika aku membuat 1 resep...ternyata adonannya banyak sekali hingga aku mengambil inisiatif tuk memanggang sebagian dalam oven. Seingatku kue ini enak dan gurih. Teksturnya seperti kue lumpur.

Dalam 2 resep ini ada dua bahan yang membingungkan aku. Pertama maizena...di situ tertulis satu bungkus maizena, nah maizena kan kemasannya banyak. Ada yang kecil, sedang dan besar. Seingatku dulu mama menggunakan maizena bungkus kecil. Tapi gak yakin juga 100 %. Akhirnya aku gunakan 200 gr aja. Mentega juga. 2 sendok makan itu peres atau munjung??? karena bisa saja perbedaan yang sedikit menyebabkan gagalnya kue ini. Aku udah nelpon-nelpon mama tapi jaringan sibuk, sementara aku niy udah siap beraksi. JAdi aku pake kira-kira aja. Di bawah resep aslinya menggunakan ukuran gelas duralex ringgi:

Bahan :

- 600 ml santan kental (aku pake 300 ml santan 300 ml susu evaporated)
- 325 gr gula pasir
- 1 1/2 gelas labu kuning kukus yang dihaluskan
- 200 gr tepung maizena (kalau labu lembek dengan kadar air tinggi, terigu bisa ditambah)
- 2 sdm terigu
- 1/2 sdt vanili bubuk
- 5 butir telur
- 2 sdm mentega cair

Taburan (campur dengan sedikit tepung dan susu bubuk):
- kenari
- kismis

Cara membuat :
  1. Kocok telur, gula dan vanili hingga mengembang. Kecilkan kecepatan mixer. MAsukkan labu kukus halus. Kocok asal rata.
  2. Masukkan maizena dan terigu, aduk sampai rata. Tuangi susu dan santan, setelah itu mentega cair. Aduk asal rata.
  3. Tuang dalam loyang beroles margarin. Taburi kenari dan kismis. Kukus selama 45 menit sampai matang (lama waktu mengukus tergantung besar loyang, kalo loyangnya kecil bisa dikurangi waktunya). Cat : untuk yang dipanggang aku tuang ke dalam loyang bersemir margarin dan ditabur tepung terigu. Panggang dengan panas oven 175 C selama sekitar 45 menit sampai kecoklatan permukaannya. Pada waktu 30 menit pertama aku keluarkan, olesi telur dan ditaburi kenari dan kismis. lalu lanjutkan memanggang.

Ternyata setelah jadi...soal rasa jangan ditanya. Enaaak, gurih dan manis. Wangi kue yang dipanggang tercium ke seluruh ruangan. Dalam sekejap satu loyang habis oleh aku dan anak-anak. Total jadinya adalah 3 loyang ukuran kecil. Dua aku panggang, satu dikukus.

Tapi kayaknya *kayaknya sih* ada yang salah sama teksturnya. Adonan jadi terbagi 2. Bagian yang kental, banyak mengandung labu berada dibawah dan bagian yang lebih ringan berada di atas. Jadi kelihatan lapisan kuenya. Cantik juga...unik juga teksturnya. Yang bawah kayak kue lumpur, yang atas kayak cake...lucu deh pokoknya. But aku nggak tau...apa ini disebabkan kue yang seharusnya dikukus malah aku panggang, atau memang dah begitu teksturnya. Aku udah lupa, dulu mama bikinnya dah lama banget.


Tapi intinya, ini kue gagal ataupun berhasil tetap enaaaaaak deh!!




Saturday, 10 December 2011

Kolak Bola-bola Sukun

IMG_2541

Lagi musim sukun nih...biasanya olahannya ya itu-itu melulu...kalo nggak dikolak ya digoreng. Nah...kalo di Makassar ada makanan namanya siri manis, yaitu terbuat dari sukun kukus yang dihaluskan ditambah garem dikit, dibentuk bulat pipih habis itu dicelupin ke dalam telor lalu digoreng. Pas mau disajikan disiram kuah gula merah or gula merah campur duren...enaaaaaak deh *duh ampe ngeces niy* hihihi


Tapi hari ini topiknya bukan itu...aku mau mencoba resep baru asal-asalan aku aja. Biasanya kan kalo kolak biji salak itu dari ubi jalar ya...kali ini aku mau coba dari daging sukun. Daging sukun dari sananya udah kenyal pasti kalo dibikin kolak mantep tuh.

Yah resepnya seperti bikin biji salak ya, cuman ubinya diganti sukun. Berikut resepnya...

Bahan :

- 500 gr sukun kukus, haluskan
- 50 gr tepung tapioka/kanji
- 1/2 sdt garam
- 200 gr gula merah
- 50 gr gula pasir
- 1/2 sdt garam
- 500 ml air
- 2 lembar daun pandan
- tepung kanji secukupnya untuk pengental

Bahan kuah (masak sampai mendidih) :
- 300 santan kental
- 1/2 sdt garam
- 2 lembar daun pandan

Cara membuat :
  1. Campur sukun kukus, kanji, dan garam. Aduk hingga rata. Bentuk bulat kecil seperti biji salak, letakkan di loyang besar yang sudah dioles minyak tipis. Selesaikan sampai semua adonan habis.
  2. Didihkan air dalam panci. Masukkan adonan sukun secara bertahap. Angkat, tiriskan.
  3. Masak gula merah, gula pasir dan daun pandan. Setelah mendidih saring. Masak lagi di atas kompor, tambahkan larutan tepung kanji (tepung kanji + sedikit air). Masak sampai mendidih.
  4. Masukkan biji sukunnya. Biarkan sebentar lalu matikan api.
  5. Sajikan dengan guyuran santan gurih.

IMG_2542

Rasanya...ternyata enak sodara-sodara!! lembut dan kenyal kenyil. Kalo tekstur lebih enak ini ketimbang ubi jalar. Rasanya ya...berasa makan kolak sukun. Ya iyalah...dari sukun ya rasa sukun, masa rasa pisang...hehehe. Suami aja nggak nyangka, tternyata sukun enak juga dibuat biji salak. Sampe tambah dua kali...weleh...weleh!!




Wednesday, 7 December 2011

Soto Udang


Soto Udang

Naaah...ini dia yang udah bikin aku udah berhari-hari ngeces membayangkannya. Soto udang...
Pertama aku lihat pas lagi buka FB...MBak Lucie Breton ngupload foto soto udangnya. Haaaa...menggoda buanget, aku juga harus segera buat pokoknya!!

Akhirnya aku goodling dan mendapatkan resep di blognya Ricke bunda Nadifa. Kayaknya bahan yang digunakan gak terlalu banyak pula. Simpel...!! Apalagi aku baru beli udang-udang yang ukurannya besar. Cucoook deh...

Makasih tuk Mbak Ricke udah sharing resepnya. Di bawah ini resep dari beliau dengan penyesuaian bahan berhubung ada beberapa yang gak ada.

Soto Udang
Source: Ricke ‘Bunda Nadhifa’

Bahan:
- 500 gram udang ukuran sedang/besar (sudah bersih dari kepala)
- 1500 ml air
- 500 ml santan kental (aku pake yg gak terlalu kental)
- garam secukupnya
- 2 sdt kaldu bubuk
- 2 sdt gula pasir
- 1 sdt merica bubuk
- 3 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
- 2 batang serai, memarkan
- 3 cm lengkuas, memarkan
- minyak goreng untuk menumis

Bumbu halus:
- 10 butir bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 1 sdm ketumbar
- 3 cm kunyit, bakar
- 2 cm jahe
- 1 sdm ebi (gak ada, aku pake terasi)

Pelengkap:
- tauge, siangi dan rendam air panas sebentar saja (aku skip)
- daun bawang dan seledri, iris tipis
- tomat merah, belah atau potong-potong (aku skip)
- telur rebus, masingmasing belah 4 bagian
- kentang, digoreng, dipotong-potong
- emping goreng
- bawang goreng
- jeruk nipis
- sambal merah

Cara membuat:

  1. Cuci bersih udang, buang kepalanya, kerat punggungnya dan buang kotorannya kalo ada.
  2. Didihkan air. Masukkan santan kental. Kecilkan api.
  3. Tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk, serai dan lengkuas hingga harum. Masukkan udang, aduk hingga berubah warna. Masukkan ke dalam rebusan santan. Aduk-aduk hingga mendidih.
  4. Beri garam, kaldu bubuk, gula pasir dan merica bubuk. Aduk rata dan cicipi.
  5. Sajikan soto bersama bahan pelengkapnya.

Tuesday, 6 December 2011

Brownies Kukus Ny. Liem

Brownies Kukus Ny. Liem


Brownies Kukus Ny. Liem
Baru kali ini aku mencoba bikin brownis kukus. Resep brokusku udah segudang, tapi nggak ada satupun yang pernah dicoba. Malahan jadi bingung mau coba yang mana. Memang kalo soal rasa, menurutku lebih kaya rasa dan tekstur brownies panggang. Tapi brownies kukus banyak juga peminatnya lho...karena teksturnya yang lembuuuuttt...

Akhirnya aku putuskan resep yang udah sering dicobain teman-teman blogger dan katanya mirip browkus Bandung. Resepnya Ny. Liem...cuman aku bikin separuh adonan dulu. Resepnya aku dapat dari blognya Mbak Sherry. Makasih ya Mbak Sherry dan izin share resepnya ...

TautanBahan I :
- 6 butir telur
- 225 gr gula pasir (aku pake 230 gr)
- 1/2 sdt vanili bubuk
- 1/2 sdt garam
- 1 sdt teh emulsifier

Bahan II :

- 125 gr terigu protein sedang
- 50 gr cokelat bubuk
- 1/2 sdt baking powder

Bahan III :

- 175 ml minyak goreng
- 100 gr dark cooking cokelat, lelehkan, campur dgn minyak

Bahan IV :

- 75 ml susu kental manis

Cara membuat :

  1. Campur dan kocok bahan I menjadi satu hingga mengembang dan kental.
  2. Masukkan bahan II sedikit demi sedikit sambil diayak hingga rata. Tuang bahan III, aduk perlahan dengan spatula hingga tercampur rata. Ambil 100 gr adonan, campur dengan bahan IV, sisihkan.
  3. Tuangkan 1/2 bagian sisa adonan tadi ke dalam loyang ukuran 20x20x7 cm (aku pake loyang bulat 22 cm) yang telah diolesi dengan sedikit minyak dan dialasi dengan kertas roti. Kukus selama 10 menit dalam dandang yang sudah terlebih dulu dipanaskan dengan api sedang (cat: kalau terlalu tinggi apinya, brownies akan bergelombang permukaannya)
  4. Tuang adonan yg telah dicampur dengan bahan IV, kukus 5 menit dan terakhir masukkan sisa adonan. Kukus kembali selama 30 menit hingga matang.
  5. Angkat dan dinginkan.
Alhamdulillah hasilnya mengembang sempurna dan lemmbuuuut banget. Lain kali pingin coba minyaknya diganti butter. Pasti lebih wangi yaaa...

Brownies Kukus Ny. Liem

Monday, 5 December 2011

Pepes Teri Basah

Pepes Teri Basah

Pepes Teri Basah

Udah lama sekali gak bikin pepes ikan...hari ini aku menyiapkan bahan tuk bikin pepes lure/teri basah. Bahan utamanya ya jelas teri basah yang nggak terlalu besar biar tulang-tulangnya gak terlalu kasar. Aku tambahkan sedikit kelapa parut untuk menambah kenikmatan rasa dan wangi bakarannya.

Resepnya aku pake kira-kira ya...

Bahan :
- 1/2 kg teri basah (sudah buang kepala dan ususnya)
- 1/4 btr kelapa setengah tua, parut
- daun kemangi
- daun pisang untuk membungkus

Bumbu halus :
- 6 buah cabe merah besar
- 8 buah bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 3 butir kemiri sangrai
- 1/2 ruas jahe
- 1 ruas lengkuas
- 2 batang sereh, ambil bagian putihnya
- 1 sdm air asam
- 1 sdm minyak
- garam dan gula secukupnya

Cara membuat :

  1. Campur ikan, kelapa dan bumbu halus. Aduk sampai rata.
  2. Letakkan beberapa sendok adonan ikan ke atas daun pisang. Beri daun kemangi. Tutup dan semat dengan lidi.
  3. Kukus sampai matang. Panggang sampai wangi.

Panna Cotta with Caramelized Pineapple

Panna Cotta with Caramelized Pineapple

Di rumah masih ada sisa krim kental yang harus segera digunakan kalau tidak habis juga akan rusak. Bingung mau bikin apa...aku lagi mati ide, gak mau juga bikin yang rumit-rumit. Akhirnya aku putuskan bikin panna cottanya Judy Witts yang super simpel. Aku tertarik dengan review David Lebovitz di blognya. Bahan ada semua, kecuali gelatin. Akhirnya aku memakai campuran agar-agar dan jelli untuk mendapatkan tekstur yang mirip. Supaya tidak terlalu plain aku buatkan caramelized pineapple...karena kebetulan juga di rumah lagi ada nanas.

Tapi ada yang lucu...aku gak punya cetakan panna cotta. Mau tau aku pake apa??? pake takaran beras yang plastik itu. Itu loh yang biasa dikasih bersamaan kalo kita beli rice cooker. Gak masalah kan?? yang penting bentuknya mirip. Masalahnya...angka-angkanya juga tercetak di puding, tapi gak terlalu kentara kok...hihi

Di bawah ini resep hasil modifku ya..

Bahan :

- 1 liter heavy cream (aku pake half-and -half)

- 100 gr gula pasir

- 1 vanilla bean, bagi dua lalu kerok isinya

- 1 bks agar agar
(7 gr)
- 1/2 bks jelly powder plain (7 gr)

Bahan Caramelized Apple :

- 1/2 buah nanas matang, kupas buang tengahnya

- gula pasir

- 2 sdm butter

- vanilla bean, kerok isinya


Cara membuat :
  1. Masak cream, susu cair, gula pasir, agar-agar, jelli dan vanila bean di atas kompor dengan api sedang.
  2. Begitu mulai mendidih cepat matikan api agar cream dan susu tidak pecah.Hilangkan uap panasnya. Tuang di beberapa cetakan puding atau panna cotta.
  3. Biarkan dingin, lalu simpan di kulkas.
  4. Begitu set, keluarkan panna cotta dengan bantuan pisau yang disisipkan ke sisi cetakan agar puding terlepas.
  5. CAramelized pineapple : panaskan butter di atas pan. Baluri nanas dengan gula pasir yang banyak. Masukkan nanas ke dalam pan. Masak dengan api kecil sambil sesekali diaduk sampai airnya berubah warna (jadi karamel) menjadi coklat keemasan.
  6. Sajikan panna cotta dengan siraman nanas dan sausnya.


Jadi dessert ini apa dong namanya...dibilang panna cotta bukan, agar juga bukan...eeehh jeli juga bukan. Panna cotta jadi-jadian....hihihi

Friday, 2 December 2011

Bubur Kacang Ijo with a Twist

Bubur Kacang Ijo dengan Bola Ketan

Apa maksudnya niy judulnya?? bubur kacang ijo with a twist...resep baru yak?? Nggak laaah...ini maksudnya bubur kacang ijo dengan sedikit modifikasi. Sebenarnya ini adalah perpaduan antara bubur kacang ijo dan putri mandi/katri mandi. Mamaku dulu suka bikin...dan emang enak karena sambil makan bubur yang lembut terasa gigitan kenyal-kenyal dari biji ketannya. Enak deh! Belum lagi tambahan daging durian yang memperkaya cita rasanya. Lazzisss !!

Bubur Kacang Ijo dengan Bola Ketan

Untuk resep aku pake kira-kira aja. Kacang ijo yang sudah direndam semalaman aku masak bersama santan encer dan daun pandan menggunakan panci presto dengan mode 'porridge'(bubur). Air santannya yaaa kira-kira bagaimana kalo memasak bubur, yang jelas agak banyak lah. Kalo aku suka bubur kacang ijo yang teksturnya bener-bener bubur alias kental. Ada juga orang yang suka encer kayak bikin kolak. Sesuaikan dengan selera aja...

Nah begitu matang, keluarkan dari presto. Lalu, aku tambahkan larutan gula merah yang yang sudah dimasak bersama sedikit air hingga kental sambil disaring. Masukkan juga daging buah duriannya lalu masak kembali dengan api sedang sambil sesekali diaduk sampai meletup-letup. Perlu diingat bahwa konsistensi bubur akan lebih mengental setelah dingin.

Sambil menunggu bubur mendidih, buatlah bola-bola ketan dari campuran tepung ketan, sedikit garam dan satu sendok air kapur sirih. Beri sedikit-sedikit air sampai adonan bisa dipulung. Bentuk bulat dan kecil ujungnya seperti gasing lalu masak dalam air mendidih hingga mengapung. Langsung masukkan ke dalam bubur dan tunggu sampai mendidih. Udah deh...siap disantap hangat-hangat dengan siraman santan kental yang gurih (santan kental dimasak bersama sedikit garam dan pandan).



Entry ini aku ikutkan dalam Indonesian Food Party edisi Desember yang dipelopori oleh Mbak Tata dan Mbak Momon sebagai adminnya. Tuk lebih lengkapnya silahkan lihat di sini ya.

Thursday, 1 December 2011

Ayam Goreng Crispy

Crispy Fried Chicken


Crispy Fried Chicken

Kriuk...kriuk begitulah bunyinya, kakinya bertanduk hewan apa namanya???
Ayaaaaaam...gorengg!! Hmmm jangan ditanya deh kalo ibunya masak lauk ini. Waduh, anak-anak lahap sekali makannya. Sampe nambah-nambah...

Aku suka bikin dalam potongan-potongan kecil. Bumbunya lebih meresap, dan lebih renyah pula. Dulu...karena menghindari penyedap masakan aku selalu bikin sendiri dari terigu, maizena, baking powder, telur, merica dan garam. Tapi anak-anak selalu komplain. Nggak seenak KFC katanya! Renyahnya sih dapat tapi rasanya tetep beda. Daripada anak-anak makannya malas, yah akhirnya aku bikin tapi dengan tambahan sedikit tepung bumbu. Walaupun mungkin mengandung msg tapi kan kita tahu dan batasi jumlahnya. Dan supaya pake tepung bumbunya gak terlalu banyak, aku olesi dulu ayamnya dengan merica dan garam. Adonan tepungnya juga aku tambahkan garam dan merica.

Lha...daripada beli di luaran...gak tau mereka pake apa aja. Mana sekarang banyak bahan-bahan kimia dicampur ke dalam makanan. Belum lagi minyaknya yang warnanya dah gelap nggak jelas udah dipake menggoreng berapa kali. Hiiii syeeeremm deh pokoknya.

Nah, untuk resepnya aku pake ukuran kira-kira ya...

Bahan :
- daging ayam tanpa tulang (potong kecil-kecil beri sedikit merica & garam)
- 1 bagian tepung bumbu (aku pake Sajiku)
- 1 bagian tepung terigu
- 1 bagian tepung maizena
- garam dan merica secukupnya
- putih telur dingin (dari kulkas) untuk celupan

Cara membuat :
  1. Setelah ayam dibersihkan, bubuhi sedikit garam dan merica dan biarkan beberapa saat sampai bumbu meresap.
  2. Campur 3 bahan tepung, garam dan merica. Aduk rata. BAlurkan potongan ayam dengan bahan tepung lalu celup dalam putih telur. Setelah itu baluri lagi ayam dengan tepung sambil ayamnya ditekan-tekan/dicubit-cubit (untuk membentuk krispian).
  3. Goreng dalam minyak banyak dengan api sedang sampai garing.
  4. Angkat, tiriskan dengan tisu makan.
  5. Sajikan hangat-hangat dengan saos favorit.


Crispy Fried Chicken

Wednesday, 30 November 2011

Butter Cookies ala Monde

Butter Cookies


Blogwalking ke blognya mbak Rita Sella...ngiler lihat kukisnya yang katanya berasa makan kukis Monde kalengan itu...kebayang kerenyahan dan wangi butternya!
Segera aku bongkar-bongkar lemari dapur nyariin kukis cutter yang kayaknya dah lama nggak kepake. Alhamdulillah dapet!! yang bulat dan kotak.

Demi tercapainya tujuanku mendapatkan wangi butter yang khas aku menggunakan butter Wysjman. Sejujurnya ini pertama kali aku menggunakan butter ini. Secara gak ada label halalnya, jadi khawatir aja. Tapi kemarin waktu mamaku datang aku dibawain butter wysjman 1 kg. Haaahhh?? panik, mau diapain nih butter?? mana mahal lagi harganya. Akhirnya aku browsing tuk cari kejelasan halal haramnya dan nemu blognya MBak Meili yang akhirnya menghilangkan keraguanku selama ini. Di situ dijelaskan bahwa produk butter wysjman dan keju edam cap ayam emas (bukan hitam) sudah halal karena beliau langsung konfirmasi ke kantor LPPOM MUI. Tuk lebih jelasnya silahkan cek di My Halal Kitchen.

Asyiiiikkk...makasih ya MBak Meili...dikau bener-bener memberi pencerahan...

Nah balik lagi...
Resep kukis Mbak Rita Sella ini sebenarnya pake selai di bagian tengahnya, cuman aku modifikasi aja bentuknya biar bener-bener mirip butter cookies kaleng, hehe...dan supaya bisa digiling dan dicetak, aku tambahkan sedikit tepungnya. Sebelum ditambah tepung aku bagi 2 adonan. Satu bagian aku beri kismis, dan satu bagian lagi kutambahkan kelapa kering (aku sangrai lagi sebentar biar lebih wangi). Atasnya juga aku taburin gula pasir biar nggak terlalu plain. Cuman aku gak punya gula pasir yang kasar jadi nggak kentara teksturnya...but gak papalah. Bagi yang ngga punya self rising flour bisa tepung terigu protein rendah/sedang ditambah 1/2 sdt baking powder dan 1/4 sdt baking soda biar tetap krenyes krenyes ya. Okey resepnya di bawah ini ya..

Jam Drops
Source : Australian Good Taste
Modified by me

Bahan :

- 125 gr mentega asin
- 100 gr gula halus
- 1 sdt vanilla bubuk
- 1 butir telur
- 225 gr terigu self raising
- kismis dan kelapa kering secukupnya
Cat: kalo kelapa keringnya terlalu kasar bisa diblender sebentar supaya kalo dimakan tetap wangi kelapa tapi nggak terlalu berampas.
Cara membuat :
  1. Panaskan oven 180 C. Alasi loyang denga parchment paper/silpat.
  2. Kocok mentega, gula dan vanili menggunakan mixer sampai lembut dan pucat. Tambahkan telur lalu kocok sampai rata.(Cat: Kalau menggunakan kelapa/kismis masukkan sebelum tepung) Masukkan terigu sambil diayak ke atas adonan. Aduk rata.
  3. Letakkan adonan diantara 2 lembar plastik. Giling pipih, kira-kira setebal 0,7 mm.
  4. Cetak menggunakan cutter. Pindahkan ke atas loyang. Buat adonan yang menggunakan kelapa sangrai, beri taburan gula pasir di atasnya.
  5. Panggang selama 18 menit atau sampai kekuningan dan sudah garing. Angkat. Dinginkan di rak kawat. Simpan dalam wadah kedap udara.

Butter Cookies

Hasilnya benar-benar memuaskan. Kukisnya wangi butter dan renyah banget. Yang menggunakan kelapa wangi kelapa dan ada kerasa serpihan kelapa di dalamnya, sedangkan yang menggunakan kismis tentu saja hmmm wangi kismis. Makasih banyak tuk Mbak Rita yang udah sharing resepnya. Kata anakku "Waaaah ibu hebat sekali bisa bikin kue Monde!!", alhamdulillah artinya hasilnya anak-anak suka. Kata hubby "Iya...udah mirip nih bu!" senangnya kalo semuanya pada suka. Hilang semua capeknya...hahaha

Tuesday, 29 November 2011

Pennylane Chocolate Fudge Cookies

Pennylane Chocolate Cookies

Pennylane Chocolate Cookies


Udah lama aku bookmark resep ini dari blognya Mbak Riana. Penasaran...kukis yang terkenal dan rame dibicarakan di milis. Bersyukur aku ketemu resepnya pas komen-komennya udah banyak sekali karena banyak membantu menghindari masalah yang mungkin timbul dalam proses pembuatannya. Yang lainnya udah pada coba sampe 5 kali baru berhasil. Alhamdulillah aku bisa belajar dari pengalaman mereka yang gagal maupun berhasil. Makasih tuk Mbak Riana yang udah share resep maknyus ini....

Nah...kalo punyaku, berhasil apa nggak??? Hanya Mbak Riana yang tahu jawabannya, karena beliau yang tau bagaimana tekstur kue ini seharusnya...hehe

So far sih semua pada suka. Ini baru namanya coklat kukis. Serasa makan coklat dengan crust bagian luarnya. Tampangnya sih udah mirip-mirip. Udah ada retak-retakannya cuman punyaku agak tipis hasilnya.

Berikut resep dan tips dari blog Mbak Riana ya, aku translate ke bahasa...

PennyLane’s Chocolate Cookies
Original source: Joy of Baking
Modified by: Riana


Bahan :

- 60 gram tepung protein rendah
- 1 sdt baking powder
- 450 gram bittersweet atau semisweet chocolate, cincang kasar
- 60 gram unsalted butter atau margarine (aku pake salted butter)
- 200 gram gula pasir
- 4 butir telur, suhu ruang
- 1/4 sdt garam
- 4 gram kopi instan bubuk (2 sachet @ 2 gram), cairkan dgn sedikit air hangat
- 1 tbs pure vanilla extract (aku pake vanilla bean asli)
- 175 gram semisweet dark chocolate chips
- 175 gram white chocolate chips (aku skip krn gak punya)
- 200 gram kacang-kacangan, sangrai cincang kasar (aku pake 100 gr kacang kenari)

Cara membuat :
  1. Campur tepung dan baking powder. Sisihkan.
  2. Lelehkan dark coklat dan butter dengan cara ditim dalam panci stainless, aduk sampai licin. Angkat dari kompor, sisihkan.
  3. Kocok gula, telur dan garam menggunakan mixer kecepatan tinggi sampai pucat dan kental berjejak, sekitar 5 menit. Masukkan cokelat, kopi dan vanila. Masukkan tepung dan baking powder sambil diayak ke dalam adonan lalu aduk asal rata. Masukkan kacang dan coklat chips. Aduk. Tutup dengan cling wrap lalu simpan di kulkas atas sekitar 30-60 menit sampai adonan bisa disendok dan tidak meleber.
  4. Panaskan oven 170-180 Celcius dan tempatkan rak di bagian tengah oven. Alasi loyang dengan silpat.
  5. Sendokkan adonan menggunakan skup es krim ukuran besar atau kecil sesuai selera (aku pake sendok kecil hasilnya lumayan gede dan banyak pula, sekitar 50an kukis) ke atas loyang. Beri jarak karena adonan akan melebar. Pipihkan adonan sedikit. Panggang kukis selama 10-12 menit sampai atasnya kelihatan kering, retak-retak dan mengkilat. Jangan overbake.
  6. Angkat dari oven dan letakkan di atas rak kawat. Biarkan dingin. Kalau suka kukis renyah, lanjutkan memanggang dengan mode warm selama 30 menit. Dijamin kukisnya bener-bener renyah dan garing...asalkan setelah dingin langsung masukin wadah kedap udara.

Catatan :

  • Waktu menyimpan adonan dalam kulkas bervariasi tergantung jenis cokelat yang digunakan. Ada merk cokelat tertentu yang membuat adonan lebih encer. Periksa tiap 30 menit, kalau-kalau adonan sudah bisa disendok tanpa meleber.
  • Kalo adonan kukis terlalu keras untuk disendok atau adonannya terlalu padat artinya adonan terlalu dingin. Biarkan sebentar do suhu ruang sampai bisa disendok dengan mudah.

Pennylane Chocolate Cookies


Untuk cokelat, karena disarankan menggunakan cokelat kualitas bagus aku pake merk Whittaker Ghana 50 % sebanyak 250 gr dicampur dengan Tulip dark compound 200 gr for total 450 gr. Ternyata gak papa tuh hasilnya walaupun cokelatnya campuran...soalnya muahil bo' tuk percobaan pertama...hehe *balada takut gagal*. Mungkin kalo semuanya pake Whittaker or Lindlt lebih memuaskan lagi ya hasilnya?? Well, maybe next time ya...



Monday, 28 November 2011

Panettone French Toast



Panettone French Toast


Beberapa hari lalu bikin panettone. Kemarin bikin panettone bread pudding...sekarang panettone french toast. Kok panettone meluluuuuu!! hahaha, gak laku yah panettonenya *tau aja*. Sebenarnya enak sih...cuman berhubung cuman aku yang makan sendiri ya gak abis-abislah. Aku kan orangnya imut...perutnya juga imut jadi makannya harus yang imut-imut alias se'iprit...waaaakakakaaak...


Iya bener...di kulkas masih ada 1 cup panettone. Supaya gak bosan aku berdayakan lagi.
Yang mudah dan enak nih buat sarapan.

Bahan :
- 1 cup panettone ukuran sedang, potong selebar roti tawar
- 2 butir telur

- 200 ml susu
- 1 sdt gula pasir
- sejumput garam
- bubuk kayu manis secukupnya
- butter tuk olesan pan

Cara membuat :

  1. Campur telur, susu, gula, garam dan kayu manis. Aduk asal rata menggunakan whisk.
  2. Panaskan wajan anti lengket dengan api sedang.
  3. Rendam irisan roti panettone. Balik di sisi yang lain.
  4. Beri wajan sedikit butter. Letakkan satu slice roti yang telah direndam dalam susu.
  5. Biarkan beberapa saat sampai lapisan luarnya matang. Balik. Biarkan sampai kecoklatan.
  6. Angkat. Lakukan sampai roti habis.
  7. Sajikan dengan guyuran maple sirup/madu dan butter.

Panettone French Toast

Di gambar, french toastnya ada yang kelihatan gede ada juga yang kecil. Nah yang kelihatan gede itu bagian atas panettone yang menggunung keluar dari cup kayak jamur. Sedangkan yang diameter kecil itu yang berada dalam cup.

KBB #26 : Panettone



Panettone


Panettone


Waaaaa...mulai panik nih. Secara udah deket deadline KBB #26 aku belum bikin tantangannya. Bulan ini aku lumayan disibukkan dengan nikahan adikku. Alhamdulillah acaranya udah kelar tanggal 19 kemarin sekarang waktunya tuk beraksi...

Tantangan kali ini adalah membuat 'Panettone', yaitu roti khas Itali yang berbentuk seperti bulat besar dan biasa disajikan atau sebagai hantaran saat natal. Terus terang aku senang banget dapat tugas ini karena memang aku senang membuat roti. Panettone ini termasuk ke dalam jenis roti namun dengan tambahan buah kering seperti raisin, sultana, fruit peels serta tak lupa parutan kulit jeruk yang menyumbang aroma khas pada roti ini.
Alhamdulillah bahan-bahan dah lengkap. Marrreeee....!!


Panettone (traditional Italian christmas bread)

Source: The Worldwide Gourmet

Bahan :
- 1 ½ cakes of fresh bakers yeast (ragi)
- 65 ml (1/4 cup) gula
- 6 tbsp air hangat
- 6 kuning telur
- Lemon zest dari 1 buah lemon
- Sejumput garam
- 500-750 ml (2-3 cups) tepung terigu
- 100 ml (6 sdm) potongan candied peel
- 100 gr (6 sdm) + 2 sdm butter/mentega
- 4 sdm sultana
- 4 sdm currant (beri berian :P)
- 1 sdt vanilla

Resep versi aku :
Bahan :
- 1 sachet ragi instant
- 65 ml (1/4 cup) gula
- 6 tbsp air hangat
- 6 kuning telur
- Lemon zest dari 1 buah lemon
- 1 sdt garam
- 500-750 ml (2-3 cups) tepung terigu
- 100 ml (6 sdm) manisan kulit jeruk
- 100 gr (6 sdm) + 2 sdm butter/mentega
- 4 sdm sultana
- 4 sdm kismis
- 1 sdt vanilla

Cara membuat :
  1. Masukan 1 sdm gula dan ragi kedalam susu hangat, diamkan selama 3 menit. Kemudian mix dan istirahatkan ditempat yang kering dan hangat (contoh diatas oven yang sebelumnya telah dipanaskan) sampai volume campuran menjadi 2 kali lipatnya, kurang lebih 5 menit.
  2. Masukan campuran tersebut kedalam mangkuk, tambahkan kuning telur, vanilla, parutan kulit lemon, garam dan sisa gula. Campur 500 ml (2 cup) tepung terigu secara bertahap sampai lembut ditangan dan adonan dapat dibulatkan. Kemudian campurkan potongan butter sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi lebih lembut dan lebih elastis.
  3. Campur 125 hingga 250 ml (1/2 hingga 1 cup) terigu sampai adonan lebih kokoh, lembut dan tidak lengket.
  4. Letakan adonan diatas meja kerja yang telah di taburi sedikit terigu. Uleni adonan kurang lebih 10 menit. Setelah adonan lebih lembut masukan kedalam wadah yang telah di olesi butter, taburi dengan sedikit tepung terigu tutup dengan kain dan letakan ditempat yang kering kurang lebih selama 45 menit sampai adonan bertambah volumenya dua kali lipat.
  5. Kempiskan adonan, tambahkan candied lemon peel, kismis dan sultanas kemudian uleni sampai semuanya tercampur rata.
  6. Taruh kertas roti yang telah di olesi butter dua sisinya dalam loyang besar (aku pake 4 cup panettone diameter 80 mm), masukan adonan dan beri jejak (torehan) diatasnya. Tutup dengan kertas yang telah diolesi butter dan diamkan selama 15 menit di tempat hangat sampai adonan mengembang. Angkat kertas dari atas adonan dan oleskan butter diatas adonan tersebut.
  7. Panaskan oven dengan suhu 200 derajat celcius (400 derajat F), taruh loyang yang telah berisi adonan dalam oven dan panggang kurang lebih 10 menit, turunkan suhu oven ke 160 derajat celcius (350 derajat F) dan panggang lagi selama 30 sampat 40 menit, oleskan adonan roti dengan lelehan butter, roti akan matang setelah bagian atasnya berubah menjadi keemasan dan krispy.
  8. Angkat dari oven dan biarkan selama 15 menit kemudian keluarkan dari loyang.


Oh ya...aku gak nemu cup panettone yang besar, jadi aku pake aja cup panettone ukuran 80 mm. Lumayan lah...jadi 4 buah panettone ukuran sedang.
Hasil akhir panettone ini beda-beda tipis sama bluder karena memang menggunakan banyak telur...tapi tekstur dan rasanya lebih cenderung ke roti.


Tuk host dan admin KBB...makasiiih banyak tantangan dan logo lulusnya ya. Senang menjadi bagian dari group ini...semoga ke depannya aku bisa lebih baik lagi.

Sunday, 27 November 2011

Jalan-jalan...




Sorowako adalah wilayah kecil di Sulawesi Selatan yang berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Tenggara. Merupakan daerah terpencil yang diapit oleh pegunungan Verbeek dan dihiasi dengan pemandangan Danau Matano yang indah. Tempat dimana aku dan saudara-saudaraku lahir dan dibesarkan. Orangtuaku datang ke sini pertama kali di tahun 1973. Bahkan selama 30 puluhan tahun bapak telah mengabdi pada perusahan PT INCO berbasis penambangan nikel ini. Sampai akhirnya pensiun di tahun 2005. Merekapun kembali ke kampung halaman di Makassar.

Tapi alhamdulillah ...aku sebagai generasi kedua masih ada dan tinggal di sini. Aku sempat bekerja sebentar dan akhirnya menikah dengan hubby di tahun 2001. Nah karena aku masih tinggal di sini...keluargaku masih bisa datang kapan saja ke kampung halaman kedua kami ini. Apalagi adikku dapat jodoh orang sini. Asyik deh...

Besok, keluargaku udah mau balik lagi ke daerah tempat tinggal masing-masing. Bapak udah balik duluan ke Sulawesi Tengah kemarin. Synthia besok pulang ke Bali. Mama, Syahrul dan Hasyim ke Makassar. Hendra menyusul kemudian ke Papua. Nah karena hari ini hari terakhir...mumpung cuaca cerah aku ngajakin Synthia dan mama tuk foto-foto sekitar Sorowako. Yang lainnya jalan-jalan sendiri bareng teman-teman lama mereka. Mengenang masa lalu katanya...hehe


Aqila...ponakanku yang lincah...

Almira...yang ngegemesin!!


Mama dan Qila...


Synthia dan Mira...
Synthia n' mama. Lha aku manaaaa...!!! *balada si tukang foto*


Tiga generasi...



Bye bye sis n' mom...hope you'll be back again someday!! Have a wonderful trip tomorrow yaaa...we'll miss youuuuuu !!

Coconut Custard Buns & Plaited Coconut Bread

Assalamualaikum. Selamat Hari Raya Qurban teman teman, semoga amal ibadah dan qurban kita diterima oleh Allah Subhanahu Wata'ala. ...