Wednesday, 31 December 2014

Acar Telur Ikan Tuing Tuing



Bagi yang belum pernah mendengarnya, nama ikan ini sangat lucu terdengar di telinga. Di Makassar ikan terbang ini disebut ikan tuing tuing. Namanya mungkin diambil dari cara berenangnya yang melompat lompat di atas permukaan air. Tuing....tuing....hehehehe. Ikannya berukuran kecil tapi telurnya sangat banyak. Saat ini sudah agak susah menemukan telur ikan ini karena kebanyakan telah diekspor ke luar negeri. Mayoritas sih ke Jepang. Kalau di Jepang namanya tobiko. Biasa dipakai untuk hiasan sushi. Mereka mengolah sedemikian rupa menjadi tobiko kering. Kemudian nanti Indonesia membeli lagi dari mereka dalam bentuk keringnya. Jadi harganya jadi mahal karena sudah melanglang buana man teman.

Kalau soal rasa menurutku tidak ada yang istimewa. Dalam keadaan mentah aromanya sedikit amis seperti ikan asin. Sedangkan setelah dimasak dalam air rasanya ya seperti telur ikan. Yang istimewa adalah teksturnya. Ketika masuk dimulut dan mulai kita kunyah, telur ini akan meledak ledak di mulut. Crunchy. Ada sensasi krenyes krenyes susah dijelaskan, harus merasakan sendiri barulah mengerti.

Kebetulan mamaku ketemu telur ikan ini di Carrefour Mall Panakukkang Makassar. Segeralah beliau membelikan untukku. Sudah lama memang aku pesan, kalau dapat telur ikan minta dibelikan. Nah kemarin kan aku bikin ikan bakar parape', sandingan yang cocok buat ikan bakar kan acar. Nah acar ini sangat cocok sebagai teman makan ikan bakar. Mungkin kedengaran aneh kok telur ikan dibikin acar. Tapi memang beginilah makanan khas yang satu ini. Biasanya dibikin acar bersolo karir alias cuman telur ikan dan kuah cuka, cabe dan bawang tapi bisa juga ditambahkan ketimun seperti acar pada umumnya. Resepnya sama saja dengan bikin acar timun ya ibu ibu, nanti setelah dimasak sebentar telur ikan dicemplungkan ke dalam acar. Lebih enak kalau sudah nginap di kulkas. Oh iya telur ikan tuing tuing yang cocok dijadikan acar ini adalah telur ikan yang masih ada serat serat telurnya. Serat itulah yang mebuat butiran telur saling menempel. Kalau yang aku lihat di supermarket besar, telur ikan ini sudah bersih dari serat tersebut sehingga bentuknya terhambur seperti pasir. Kalau dibikin acar ngga cocok karena akan memenuhi air acar dengan butiran telur telur halus. Di bawah ini jenis telur ikan yang sudah bersih dari serat telur. Setelah direndam semalaman (supaya mengembang)  bentuknya seperti di bawah ini.



Sunday, 28 December 2014

Ikan Bakar Parape' dengan LOCK N LOCK E-Cook Deco Fry Pan


Assalamualaikuuuummm...

Rinduuuu...seminggu aja ditinggal cuti berasa sebulan. Dapur mulai berdebu. Nah setelah bebenah rumah, masih capek sih sebenarnya. Tapi makan tetap harus kann?? Pingin masak yang simpel aja buat makan siang. Aku pilih bikin parape. Ikan parape ini olahan ikan khas Makassar. Dibuat dari ikan yang dibakar atau digoreng kemudian dibumbu dengan kuah berkecap yang khas rasanya. Uenaaaak..!! Kalau kata mamaku aslinya sih masakan ini namanya karmanaci. Warisan makanan jaman penjajahan Belanda. Tapi umumnya karmanaci menggunakan daging sedangkan parape' ini biasanya menggunakan ikan, walaupun tidak menutup kemungkinan menggunakan ayam, dan daging sapi lho ya. Mungkin pilihan ikan pada zaman dulu dianggap lebih ekonomis karena lebih mudah diperoleh dan harganya lumayan terjangkau.

Aku keluarkan ikan putih dari kulkas. Kalau di Jakarta namanya ikan kuwe. Nah ikan ini paling cocok untuk olahan ini karena dagingnya tebal dan dagingnya lembut. Cukup dibumbu air jeruk nipis dan garam setelah didiamkan 1/2 jam aku panggang menggunakan LOCK N LOCK E-Cook Deco Fry Pan.  Dengan fry pan ini aku hanya menggunakan sedikit minyak untuk memanggang. Kelihatan di gambar kan?? Walau begitu ikan matang sampai ke dalam tanpa gosong bagian luarnya. Yang penting fry pannya jangan terlalu panas. Ikan pun mudah dibalik...tidak lengket sama sekali walaupun hanya menggunakan sedikit minyak. Ini pilihan yang lebih sehat kan bu ibu? memang LOCK N LOCK E-Cook Deco Fry pan ini oke banget....






 
 

Setelah ikan matang, aku mulai menumis bumbu juga dengan menggunakan LOCK N LOCK E-Cook Deco Fry Pan. Fry pannya gak perlu dicuci. Cukup lap dengan tisue makan siap digunakan kembali. Kan yang mau dibumbuin ikan yang tadi. Tapi kalau mau bikin pancake atau dadar harus dicuci ya bu ibu fry pannya. Bisa bisa makan pancake rasa ikan bakar >,<

Nah untuk bumbu parape'nya minyak yang digunakan lumayan banyak. Sekitar 4 sdm. Kenapa begitu?? ini untuk mendapatkan aroma bumbu kecap yang wangi. Karena menggunakan bawang merah yang banyak, kalau tidak akan tercium bau langu bawangnya. Makanya tadi waktu memanggang ikan kita gunakan sedikit saja minyak. Berikut ini bumbunya yaaa

Saturday, 20 December 2014

Donat & Roti Goreng dengan "LOCK N' LOCK E-Cook Deco Fry Pan"



Kemarin aku ada acara dan bertugas membuat kue untuk konsumsi. Aku bikin roti manis dan roti goreng dari satu adonan. Hasil jadinya untuk satu adonan 50 buah. 25 buah donat dan 25 buah roti. Aku sisakan di rumah cuman 7 biji roti gorengnya. Eh ternyata anak anak dan hubby suka. Dan karena yang kemarin gak puas makannya mereka minta dibikinkan lagi. Jadi hari ini bikin lagi deh. Bedanya hari ini pekerjakanku lebih ringkas karena dibantu oleh "Lock N Lock Deco Fry Pan". Berhubung punya pan baru daku jadi bersemangat. Selain warnanya adalah warna favoritku merah yang nggak terlalu menyala...hehe, pekerjaan menumis dan menggoreng lebih efisien karena hanya menggunakan satu penggorengan ini saja. Ngga perlu banyak keluarin panci dan wajan bu ibu, satu alat ini aja dah cukup. Ukurannya pun pas untukku. Ngga terlalu besar, nggak terlalu kecil dan nggak terlalu tinggi. Yang sedang sedang sajaaaaa ^^


 

 


Isian ayam plus wortel aku tumis di pan ini. Asyiknya tumisan bumbu nggak perlu banyak banyak minyaknya karena pan ini nggak lengket kok. Lock N Lock Deco Fry Pan ini memiliki lapisan anti lengket yang hanya membutuhkan sedikit minyak ketika memasak jadi masakan kita jadi lebih sehat. Selain itu karena bagian luarnya terdapat lapisan tahan panasnya, masakan kita tidak cepat gosong.

Setelah menumis isian, aku siap menggoreng roti goreng dan donatnya. Cukup bilas pannya sedikit dengan sponge lembut dan sabun karena sisa tumisan tadi nggak nempel. Mudah dibersihkannya. Asyik kan??? Nah untuk menggoreng donat atau roti goreng ini gunakan api kecil ya ibu ibu. Pan ini lumayan panas jadi hemat energi, gunakan saja api sedang seperti gambar di atas...dan tunggu sampai warnanya sedikit kecokelatan tanda sudah matang. Karena apinya sedang, roti matang merata hingga ke dalam. Permukaannya pun cantik berwarna cokelat keemasan.




Roti goreng dan donatnya lembuuut sekali karena aku menggunakan metode water roux. Biasanya kalau aku pake resep ini aku gunakan campuran tepung protein tinggi dan protein sedang. Berhubung tepung protein tingginya lagi habis dan semuanya pengen banget makan roti goreng ya sudahlah aku coba pake  tepung protein sedang semuanya. Hasilnya diluar dugaan....lembuuuutnya...tuh kelihatan kan di atas. Kali ini aku cuman bikin 2//3 resep karena tepungku cuman sisa 450 gram. 25 gramnya tuk adonan water roux dan sisa 425 gramnya untuk roti. Resep adonan rotinya yang utuh bisa dilihat di sini ya. Di bawah ini cuma resep 2/3 adonanya. 

Water roux :
- 25 gr tepung terigu protein tinggi
- 125 ml air


Bahan :

- 425gr tepung protein sedang
- 80 gr gula pasir
- 2 sdm susu bubuk full cream
- 1 butir telur
- 7 gr ragi instan
- adonan water roux di atas
- 120 ml air hangat
- 50 gr margarin
- 3/4 sdt garam

Cara membuat :
  1. Water roux : dalam panci, campur air dan tepung terigu. Aduk rata sampai halus dan tidak bergerindil. Masak dengan api sedang sampai kental. Jangan sampai mendidih. Sisihkan hingga dingin.
  2. Roti : tuang semua bahan kering kecuali margarin dan garam ke dalam mixer. Masukkan campuran water roux, air dan telur ke dalamnya. Nyalakan mixer dan proses hingga kalis. Tambahkan margarin dan garam lalu mixer lagi sampai elastis. Bisa juga dilanjutkan menggunakan tangan agar teksturnya bisa terasa kalau sudah elastis.
  3. Tutup dengan cling wrap dan fermentasikan sampai mengembang 2x lipat. Timbang adonan lalu bentuk bulat untuk donat. Taruh di alas bertabur tepung. Fermentasi sekitar 30-45 menit (kalau kelamaan donat akan keriput atau kempes kembali ketika keluar dari minyak). Setelah mengembang dan mau digoreng, lubangi tengahnya dan goreng dalam minyak yang sedang panasnya dan cenderung kecil. Untuk roti goreng, ambil adonan lalu pipihkan, beri isi dan rapatkan ujung ujungnya. Jangan sampai terbuka ibu ibu karena ketika digoreng roti akan mengembang lagi sehingga roti yang tidak rapat bisa terbuka dan isinya mengotori minyak.
  4. Untuk roti goreng/donat ukuran kecil bisa menghasilkan sekitar 30an buah dengan berat adonan masing masing sekitar 20-22 gr. Kalau agak besar dikit ya hasilnya lebih sedikit ya. Pada saat akan digoreng baluri adonan roti dengan putih telur (yang sudah dikocok) dan kemudian tepung panir. Goreng sampai agak kecokelatan.

Untuk isian ayamnya, tipsnya untuk memudahkan mengaduk di pan dan tidak bergumpal gumpal, tambahkan sedikit air pada ayam cincang mentah(sebelum ditumis) lalu aduk sampai menjadi bubur daging ayam. Pada saat ditumis ayam akan tersebar rata dan tidak bergumpal gumpal.

Isian ayam :
- 250 gr ayam cincang
- 1 buah wortel ukuran besar (atau dua ukuran kecil), potong kotak kecil rebus sebentar
- 1 batang daun bawang
- 1 batang seledri
- 1 sdt saus tiram 
- 1/2 sdt gula pasir
- 50 ml air
- 1 sdm minyak untuk menumis

Bumbu halus :
- 2 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1/4 sdt merica bubuk
- garam secukupnya

Cara membuat :
  1. Panaskan minyak di pan, tumis bumbu hingga wangi. Masukkan daging ayam cincang, aduk sekali kali hingga berubah warna.
  2. Masukkan wortel, tambahkan air 50 ml. Tambahkan daun bawang dan daun seledri. Aduk. Beri saus tiram. Aduk kembali dan masak hingga matang. Kalau ingin bahan isian lebih kompak bisa diberi taburan sedikit terigu (sekitar 1 sdm) lalu aduk kembali sampai matang,/ Angkat, dinginkan. Siap digunakan.
Baluran : 
- putih telur
- tepung panir halus



Di bawah ini beberapa fitur dari LOCK N LOCK Deco Fry Pan :
  1. Colorful Kitchen. Warnanya cerah dengan desain yang stylish membuat tampilan dapur menjadi menarik dan aktifitas memasak menjadi lebih menyenangkan. Terdiri dari beberapa warna, salah satunya merah seperti gambar di atas.
  2. Nyaman Ketika Digunakan. Pelat alumunium yang padat serta silikon pada pegangannya akan membuat nyaman ketika digunakan memasak.
  3. Mudah DiIbersihkan. Makanan tidak akan menempel dan mudah dibersihkan. Untuk menjaga lapisan anti lengketnya bertahan lama gunakan sponge lembut untuk mencucinya. Gunakan pula sutil silikon agar pannya tidak tergores.
  4. Lapisan Anti Lengket. Terdapat lapisan anti lengket yang hanya membutuhkan sedikit minyak ketika memasak sehingga masakan anda menjadi lebih sehat.
  5. Tahan Terhadap Panas. Pada bagian luar terdapat lapisan tahan panans yang akan mencegah masakan menjadi hangus. Panas yang merata akan dapat menghemat energi dan lebih nyaman ketika memasak.







Monday, 15 December 2014

Bistik Tempe Saus Lada Hitam



Pingin coba coba bikin bistik yang lebih sehat. Niat awalnya sih bikin burger tempe. Tapi setelah aku icip...kayaknya anak anak bakalan nggak terlalu suka karena rasa tempenya kuat sekali. Mungkin kalau tempenya digoreng dulu sih aromanya nggak terlalu langu ya. Tapi ini kan dikukus. Walaupun udah diberi bumbu dan ditambahh daging masih kuat aroma tempenya. Bukannya nggak enak sih...untuk ukuran tempe ini sudah canggih banget hehe. Tapi kayaknya lebih enak kalau dimakan bersama saus. Dan saus yang cocok kayaknya saus lada hitam karena aroma sausnya jadi kuat setelah diberi lada hitam. Resep saus aku intip di blognya mbak Endang "Just Try &Taste"

Ternyata benar sekaliiii...setelah diberi saus anak anak suka sekali. Piringnya licin, tandas tak bersisa. Ternyata perubahan kecil bisa berarti banyak ya. Bahkan sayur mayurnya pun habis. Jarang jarang niy kejadian ^^
Oh iya tips buat teman teman yang ingin mencoba kalau membuat bistik tempe ini jangan terlalu tebal. Kalau adonan agak tipis, ketika dipanaskan dengan margarin dan sedikit minyak aromanya jadi gurih merasuk ke dalam tempe. Seperti di gambar...sudah pas menurutku. Steaknya tidak terlalu tipis tidak juga terlalu tebal...

Pizza Goreng



Sebenarnya pizza goreng ini sama aja dengan pizza lainnya. Bedanya setelah diberi isian dibentuk seperti pastel/panada kemudian diforeng. Ngga terpikirkan mau bikin ini sih. Cuma pas kemarin lagi bikin pizza hubby bilang, "Bisa nggak pizza digoreng??" ya aku jawablah bisa. Kenapa tidak. Kan resep dough dan toppingnya sama bedanya bahan yang biasanya jadi topping sekarang jadi filling.

Jadi ceritanya adonan pizza yang masih sepertiga bagian aku bentuk seperti pastel. Aku fermentasikan sebentar lalu digoreng. Hasilnya??? enaaak juga...ya walaupun tambah lagi kalorinya dikit karena digoreng ya. Kan cuman sekali kali. Itupun susah fotonya...langsung habis dalam sekejap. Pizza gorengnya yang cuma 8 biji ukuran lumayan langsung raib. Jadi di fotopun seadanya aja...ternyata memang kalau gorengan nggak ada yang nolak yaaaa






Resepnya sama saja dengan meatlover pizza di sini ya....silahkan berimprovisasi sendiri.Tuh lihat...betapa nikmatnya ketika disantap hangat hangat. Kejunya masih molor molor ^^








Saturday, 13 December 2014

PINDANG JAWARA



Sekarang sudah masuk musim penghujan. Anak anak pun libur semesteran, jadi seringnya nongkrong di rumah aja. Nah kalau lagi malas keluar enaknya kalau ada stok makanan di rumah. Yang pengolahannya simple. Seperti ikan PINDANG JAWARA ini. Alhamdulillah pindang ini sudah kaya rasa. Sehingga kita nggak perlu repot mengolah yang rumit rumit. Cukup dikukus atau dipanaskan dengan sedikit minyak di pan anti lengket, jadilah ikan pindang nikmat siap santap. Apalagi ikan ini sudah dilengkapi dengan sambalnya. Efisien bukan??

Biasanya kan kita malas mengolah ikan bandeng karena duri durinya yang banyak. Nah dengan pengolahan pindang sistem slow cooking ini tulang ikannya pun menjadi rapuh, sama halnya dengan bandeng presto. Jadi tidak perlu khawatir lagi.

PINDANG JAWARA ini adalah produk olahan ikan yang berasal dari Bandung. Terdiri dari dua varian yaitu PINDANG BANDENG dan PINDANG TONGKOL. Yang menarik adalah pindang ini berbeda dengan pindang pindang pada umumnya dijual di pasar tradisional yang hanya dimasak dengan air dan garam. Ikan PINDANG JAWARA ini kaya bumbu dan dimasak dengan teknik alami dan tradisional, tanpa pengawet atau MSG. Berbeda juga dengan olahan presto, PINDANG JAWARA menerapkan prinsip slow cooking dengan proses pemasakan hingga 8 jam dalam tungku, sehingga resep bumbu rahasianya mampu menyerap dengan baik ke dalam daging ikan bandeng ataupun tongkol yang dagingnya terkenal rapat dan padat. Teknik pindang sendiri adalah teknik mengawetkan secara alami tanpa pengawet buatan (kimia). Jadi tanpa ditambahi pengawet kimia pun ikan ini akan awet. Untuk disimpan diluar freezer, ikan ini bisa tahan hingga 4 hari (untuk kasus tertentu bisa lebih lama lagi, misalkan di suatu tempat bersuhu dingin). 





Kita tau kan sebagai bahan pangan ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang sangat baik. Keunggulan utama protein ikan dibanding produk lainnya adalah kelengkapan komposisi asam aminonya dan sangat mudah dicerna oleh tubuh. Ikan juga mengandung asam lemak terutama asam lemak omega-3 yang sangat penting perannya bagi perkembangan otak anak dan kesehatan. Khusus untuk ikan bandeng, ikan ini tergolong sebagai ikan berprotein tinggi dan rendah lemak. Sedangkan untuk ikan tongkol, selain rasanya lezat dan bergizi, ikan tongkol juga memiliki manfaat yang baik, antara lain merangsang pertumbuhan sel-sel darah merah, dan menghambat proses penuaan, serta baik bagi penderita reumatik dan anemia. Selain itu, beberapa penyakit bisa diminimalisir  dengan mengkonsumsi ikan tongkol.

 

Nah setelah mengetahui kandungan gizi dan manfaatnya tidak ada alasan untuk menghindari konsumsi ikan bukan?? kalau tidak mau repot ya silahkan beli saja PINDANG JAWARA. Berminat?? Silahkan hubungi website PINDANG JAWARA untuk pemesanan.

Nah untuk hari ini kami sekeluarga menikmati pindang bandeng...lihat saja gambarnya di bawah. Menggiurkan kan??? Rasanya enak. Bumbunya pas dan teksturnya lembut. Dan yang penting, tidak perlu khawatir karena olahan ikan ini tidak mengandung msg dan pengawet. Yuk mari makaaann ^^




Puding "Tauwa" Wedang Jahe


Pertama kali makan tauwa ini waktu lagi liburan ke Malang. Dalam perjalanan Malang - Turen kami singgah sholat dzuhur di sebuah mesjid. Di dekat mesjid itu ada penjual tahu tauwa. Aku sih cuma lihat aja dari jauh sambil penasaran. Kayaknya bapak mertuaku ngerti dan langsung membelikan semangkuk tahu tauwa. Sebenarnya sih perut sudah penuh karena baru saja makan siang. Tapi karena penasaran sama jajanan yang satu ini langsung diicip. Rasanya??? alhamdulillah langsung terasa di leher hangatnya. Pedasnya wedang jahe yang masih panas berpadu dengan tauwanya yang lembut jadi pas banget. Rasa tauwanya cenderung tawar tapi teksturnya unik. Sangat lembuuuut seperti puding sutra. Cukup disesap saja sudah lumer di mulut. Ternyata tauwa ini terbuat dari sari kedelai. Kedelai diolah sedemikian rupa hingga didapatlah adonan bertekstur seperti puding ini. Kalau di Sulawesi ada juga yang mirip mirip, namanya air tahu. Tapi gak pake wedang jahe. 

Aku langsung jatuh cinta sama air jahenya yang pas banget. Pas manisnya, pas pedesnya....kayaknya cocok banget ini disantap kalau lagi masuk angin. Cuma kalau di Jawa aku lihat gulanya merahnya cantik ya. Warnanya  agak kuning ngga terlalu gelap tapi manis. Kalau di tempatku gula aren warnanya gelap cokelat kehitaman. Di kepalaku sudah ada niat pingin bikin puding yang terinspirasi dari tauwa ini.





Hari ini aku bikinlah si puding tauwa ini. Aku beli susu kedelai merk V-Soy ukuran 1 liter. Susunya lumayan kental menurutku artinya kandungan kedelainya mungkin lumayan banyak ya. Aku tambahkan 400 ml air supaya pudingnya bisa lembut. Rasanya udah agak manis jadi nanti kalau dibikin puding nggak perlu ditambah banyak gula. Nah...setelah aku bikin alhamdulillah udah dapat rasanya tapi walaupun jahenya aku masak lumayan lama, pedesnya tetep nggak seperti punya pak penjual itu. Tapi dah lumayanlah tuk mengobati rinduku. Enak juga. Anak anak juga suka semua. Aku bikin pudingnya seperti puding sutra yang lembut. Ternyata puding ini lebih enak disantap dengan kuah hangat dibanding dingin dari kulkas. Jadi setiap aku mau makan aku panaskan dulu kuahnya biar benar benar terasa hangatnya di perut ^^

Berikut bahannya ya :

Wednesday, 10 December 2014

Pie Tape




Tape dibikin pie??? apa iya cocok? Ya cocoklaaaah...buktinya aku sudah coba dan hasilnya uenaaak. Sebenarnya ini cuman memadankan kue pie dan puding tape panggangnya mbak Atyk. Waktu aku posting puding tape panggang dulu ada pembaca yang bernama mbak Ayu Mulyasari komen dan bilang kalau beliau coba versi pie dan hasilnya enak. Nah hari ini daku juga ikutan bikin dah hasilnya bener enak. Pienya gurih dan renyah bersanding dengan puding tape yang lembut. Sekilas penampakannya sebelum ditambah kelapa atasnya seperti tar susu. Nah supaya tidak terlalu plain makanya aku tambahkan parutan kelapa di atasnya. Mirip keju ya bentuknya? memang kelapanya aku parut melawan serat dengan parutan keju. Setelah itu aku grill di oven. Hasilnya cantik bisa kering dan putih karena apinya kecil. Rasanya di atas pie tape ini juga enak wangi kelapa. Cuman panggang atasnya kurang coklat aja sih...jadi kelapanya terlalu pucat malah seperti keju parut >,<

Tapi beneran enak. Ide kreatif dalam mengolah tape. Makasih ya mbak Ayu tuk inspirasinya ^^


Tuesday, 9 December 2014

Es Tape Ketan Hitam


Walaupun kemarin tape ketannya sudah aku pakai bikin puding...eh ternyata belum habis juga. Kata anak anak..."Bisa nggak dibikin es bu?"  Ingatanku melayang pada jaman masih SD tahun 80-an dulu. Waktu itu es mambo ataupun es lilin merupakan es favorit anak anak. Walaupun nggak segurih dan secreamy es krim yang dijual sekarang tapi sensasinya beda juga. Kesukaanku. Jaman itu sebiji es mambo seharga 25 perak >,<

Nah kali ini aku bikin sendiri aja. Mirip mirip es lilin sih. Cuman santan, gula, sedikit susu kental manis dan maizena. Maizena di sini berfungsi sebagai pelembut es. Bukan lembut seperti es krim sih...tapi dia menghindarkan es kita menjadi sekeras es batu.

Sunday, 7 December 2014

Puding Tape Lapis (Singkong dan Ketan Hitam)



Di kulkasku lagi banyak tape. Ya tape ketan hitam, ya tape singkong juga. Kalau tape singkong memang biasa nyetok buat bikin cake tape atau proll tape. Tapi kalau yang ketan hitam dapat dari adik iparku. Lumayan banyak. Dimakan gitu aja juga blenger. Cari resep puding ketemu resep pudingnya Ci Shirley. Resep aslinya dari Mbak Hana Nanik. Tapi beliau menggunakan tape ketan hijau. Sedangkan tapeku ketan hitam. Ngga apa apa kali ya. Palingan rasanya beda tipis. Kalau di warna jelas cantikan hijau yaaaa *mentang mentang warna favorit >,<

Pokoknya yang penting beliau bilang enak aku langsung percaya deh. Pudingnya terdiri dari 3 lapis. Lapisan satu dan dua menggunakan tape ketan sedangkan lapisan ketiga menggunakan tape singkong. Kebayang gak rasanya??? ini bener bener mendadak tape ^^

Rasanya enaaaak...aku suka. Manisnya pas ya nggak berlebihan. Rasa tapenya yang ketan terasa sedangkan  lapisan puding tape singkong rasa tapenya mild. Mungkin ketutup sama aroma tape ketan yang lebih kenceng. Teksturnya pas...lembut agarnya. Kirain lembek banget karena perbandingan cairan dan agarnya jauh sekali. Ternyata pas. Untuk resep puding tape singkong aku modifikasi dari sini ya. Untuk resep ini aku hanya menggunakan 1 kelapa yang ukurannya besar. Jadi takar total cairan untuk puding (1500 ml) lalu nanti dibagi dua. Satu untuk puding tape ketan satu untuk puding tape singkong. Syarat satu lagi agar rasa puding ini enak...gunakan tape singkong yang matangnya pas. Sudah lembek tapi belum berair. Jangan gunakan tape yang sudah asam. Untuk tape ketan sama juga. Gunakan tape ketan yang rasanya manis, airnya hanya terlihat tapi tidak benar benar benar tergenang dalam tape.



Saturday, 6 December 2014

Donat (metode water roux)


Udah lama nggak bikin donat, anak anak kangen dan minta dibuatkan. Kali ini ini aku mencoba metode water roux untuk membuat adonan lembut. Sebelumnya aku cuman bikin roti sih dengan cara ini, belum pernah coba di adonan donat. 

Ternyata hasilnya sama enak dan lembutnya. Cuma menurutku...pada hari ketiga donat sudah tidak terlalu lembut karena mungkin ada kandungan minyak (bekas gorengan di dalamnya) ya...jadi paling enak ya sehari saja menurutku. kalau roti bisa sampai 5 hari masih lembut karena aku taruh di kulkas dan ketika dipanaskan lagi pada saat akan disajikan rotinya lembut kembali. Nah kalau donat kan digoreng ya, kalau ditaruh di kulkas kayaknya gimana gitu...jadi cuma aku simpan di suhu ruang dan hari kedua dan ketiga mulai berkurang kelembutannya. Tapi bukan berarti keras lho...cuma gak selembut sewaktu baru digoreng.

Berikut resepnya ya...

Sambal Matah




Kali ini aku menyajikan ikan bakar bawal mini untuk makan siang keluarga. Nah pingin yang segar segar pendampingnya aku padankan dengan sambal matah. Tapi ngga tau sambel matah ini ala Bali atau ala apa ya karena aku campur saja semua yang mentah mentah pokoknya supaya seger. Di Sulawesi matah juga berarti mentah lho...hehe.
Untuk sambal matahnya aku pake takaran kira kira saja ya. Pake cacahan cabe rawit, bawang merah, sereh, bunga kecombrang/pattikala, tomat, sedikit terasi, garam dan perasan jeruk lemon cui. Ditambah lagi dengan sedikit minyak panas.Wuiiih asli segeeerrr...bukan hanya aku dan hubby yang suka. Kakak Iyutpun doyan ternyata....alhamdulillah nikmaaaat!!


Wednesday, 3 December 2014

Cake Tape Keju (Cream Cheese)




Bongkar bongkar Majalah Sedap merupakan suatu hiburan tersendiri. Yah...bongkarnya sambil nyari nyari resep. Ternyata baru sadar koleksi Majalah Sedapku sudah banyak sekali. Bayangkan...aku berlanggganan dari tahun 2005. Ya walaupun dah banyak yang hilang dan dikasihkan ke orang, tapi masih banyak juga yang ada. Bener bener majalah ini sangat membantu. Memang minatku di dapur sih tapi serius tuk ekplore resep resep itu ya pas berlangganan Majalah Sedap. Resepnya bikin penasaran. Dan alhamdulillah sudah lumayan banyak resep yang aku coba. Makasih ya Majalah Sedap!!

Nah kali ini aku coba resep dari majalah Sedap Pemula edisi tahun 2005. Cake Tape Keju. Kalau cake tape keju biasa sih sudah sering bikin. Biasanya dalam adonan ditambahkan keju cheddar parut. Nah kali ini yang berbeda adalah penggunaan creamcheese dalam adonannya. Rasanya enak...teksturnya dibilang ringan nggak juga dibilang padat enggak juga. Tapi aku suka. rasa kejunya mild tapi tetap kerasa. Tapenya tetep menonjol karena penggunaannnya lumayan banyak. Berikut resepnya ya...

Coto Makassar




Alhamdulillah nikmatnya hujan hujan begini bisa menikmati coto buatan sendiri ^^
Masih pake resep yang sama seperti dulu cuman aku suka yang sekarang warna cotonya bisa lebih gelap. Prosesnya yang agak beda dengan yang dulu...kali ini bumbu bumbu ditumis dulu sampai wangi lalu masukkan blenderan kacang tanahnya. Lalu tumis kembali. Menumis bumbu agak lama sampai wangi bener. Apinya sedang saja supaya tidak gosong. Masak kuahnya pun lumayan lama...hasilnya kuahnya cantik seperti coto yang dijual itu. Yang kubeli cuman ketupatnya aja karena gak seru makan coto tanpa ketupat. Untuk sambelnya, berhubung gak ada tauco cabenya aku beri blenderan kacang dikit. Tetep enak...dan semua menikmati dengan lahap. Alhamdulilllah...

Oh iya kali ini aku bikin cotonya dari daging tanpa lemak dan nggak pake jeroan sama sekali. Walaupun begitu di hasil akhirnya ketika kuahnya dingin terlihat lapisan minyak di permukaan. Dugaanku itu adalah minyak dari hasil menumis dan memasak kacang dalam waktu yang lama. Minyaknya keluar...mirip bumbu sate kalau dimasak lama lebih mantap karena minyaknya keluar ^^. Jangan khawatir...untuk menjaga kesehatan lapisan minyak di permukaan itu bisa dibuang. Tinggal disendok saja permukaannya...


Oseng Ikan Asin Kacang Panjang


Lagi malas masak yang berat berat, kali ini bikin menu minimalis 2 in 1 aja. Ya lauk ya sayur juga. Oseng ikan asin kacang panjang.  Ikan asinnya digoreng dulu lalu disuwir. Lalu ditumis bersama sayuran seperti bikin tumisan biasa. Cuma diberi bumbu iris bawang merah, bawang putih, cabe merah dan ijo, tomat ijo serta irisan cabe rawit. Bumbu minimalis garam, gula dikit dan saus tiram. Kalau ikannya asin banget gak usah dikasih garem ya. Alhamdulillah nikmatnyaaaaa....



Thursday, 27 November 2014

Cream Horn Pastry


Kemarin waktu bikin adonan pastry tuk zuppa masih ada separuh adonan lagi sisa di kulkas. Padahal bikinnya cuman setengah resep alias 250 gram tepung. Lumayan banyak juga jadinya. Kemarin itu jadinya 6 mangkok zuppa dan hari ini 15 buah cream horn.

Untuk resep bisa lihat di sini ya. Isinya aja beda dikit karena aku tambahkan whip cream biar lebih creamy ^^





Zuppa Soup



Sedapnyaaaa...ini beneran enak! Kasian banget ya daku seumur umur baru coba yang namanya zuppa soup ini padahal dah sering lihat di mana mana >,<

Lumayan capek, semua dibikin sendiri mulai pastrynya sampai cream supnya alhamdulillah hasilnya memuaskan. Anak anak dan hubby suka. Padahal hubby itu gak makan ayam lho tapi zuppa ini bersih licin tandas....hehe. Kayaknya saking enaknya sampai ngga tega dipilih pilih lagi ayamnya. Senangnyaaa...

Resep pastry pake resep pastryku dan cream soupnya liat di Mbak Ricke "Ordinary Kitchen". Aku tambahkan di kit wortel dan daun bawang biar lebih banyak sayurannya. Kuah kental supnya juga aku beri sedikit pala. Makasih ya mbak Ricke resepnya...asli enaaak!!!






Saturday, 22 November 2014

Apam Ice Cream Cone


Udah lama pingin bikin kue ini tapi baru kesampaian bikin. Dulu bingung sama resep Kak Azlita karena menggunakan ice cream soda. Nah lho apa itu ice cream soda ya?? kayaknya di sini gak ada deh. jadi aku carilah resep yang lebih simple...ketemu blognya mbak Diana Pratiwi. Beliau menggunakan resep zebra kukus NCC. Akhirnya aku bikinlah kue ini. Rasanya sih menurutku biasa aja seperti bolu kukus yang lainnya. Tapi tampilannya menarik seperti es krim cone makanya penasaran pingin bisa juga. Dan yang penting anak anak suka.

Proses pembuatannya yang lama justru di gunting menggunting dan melipat kertasnya menjadi cone. Ngukusnya juga agak susah karena lubang kukusanku nggak terlalu besar...jadi beberapa kuenya jatuh dan tumpah isinya >,<

Tapi yang jelas udah puaslah udah pernah bikin walaupun nggak semulus dan secantik punya Kak Azlita dan Mbak Tiwi. Buat yang tertarik silahkan cek resepnya di sini ya. Proses pembuatan step by stepnya bisa lihat di kak Azlita "MAsam Manis"



Thursday, 20 November 2014

Chocolate Pudding Cake (Gluten Free)



Terpengaruh sama kata kata * highly recommended* di blognya "Victoria Bakes" akhirnya aku juga pengen nyoba resep puding cake ini. Unik kan?? bentuknya cake tapi puding. Ngga tau juga aslinya teksturnya kayak cake atau gimana...setelah aku coba punyaku teksturnya agak dense dan moist gitu. Aslinya menggunakan loyang diameter 15cm tapi karena ngga punya aku pake loyang diameter 18cm hasilnya tipis deh. Tapi ngga tau juga ini tipisnya karena bantat atau emang loyangnya kebesaran...hehe. Ngembang sih di oven tapi setelah keluar oven agak turun dikit.

Rasanya??? asli nyoklaaaats. Beneran. Kayak makan permen cokelat. Manisnya kerasa, cokelatnya sangaaaat terasa. Teksturnya seperti cheesecake. Disesap saja sudah lumer di mulut. Pantaslah dibilang recommended. Tapi punyaku kayaknya belum 100% sukses karena penampakannya gak mirip aslinya. Tapi ngga apa apa...gini aja anak anak suka sekali. Kalau aku sih bilang enak dan nyoklat tapi agak kemanisan dikit. Ternyata emang Victoria mengurangi pemakaian gula menjadi 50 gram. Aku sih ikut aslinya 70 gram. Cokelatnya juga kerasa pahit pahit dikit. Pahit enak tapi. Mungkin tergantung penggunaan jenis cokelat bubuk apa. Kebetulan aku pakai merk van houten. Untuk resep silahkan lihat di Victoria Bakes ya. Aslinya sih dari Qi Qi in The House. Tapi di situ bahasanya pake mandarin...gimana ngerti???




Coconut Custard Buns & Plaited Coconut Bread

Assalamualaikum. Selamat Hari Raya Qurban teman teman, semoga amal ibadah dan qurban kita diterima oleh Allah Subhanahu Wata'ala. ...