Tuesday, 18 December 2012
Kue Pare Asin (Palembang)
Jajanan tradisional yang satu ini berasal dari Palembang. Disebut pare karena bentuknya memang menyerupai sayur pare/paria. Memang masih kurang populer dibanding empek empek. Mungkin karena cara bikinnya yang relatif rumit. Di Palembang sendiripun yang lebih populer adalah kue pare versi manis. Kalau yang asin isinya ayam mirip mirip isian lemper, sedangkan versi manisnya isinya enten kelapa. Thanks to sahabatku Yessi dan teman temannya yang udah mau sharing resepnya. Super lengkap resep dan step by stepnya sekalian konsultasinya juga, hehe *peluuuuk*.
Penasaran kan gimana bikinnya dan gimana rasanya?? yuuuuuk silahkan download Majalah Rasa Indonesia edisi Desember 2012. Selain dapat resep menarik, bisa belajar ilmu food photography juga lho...
Coconut Custard Buns & Plaited Coconut Bread
Assalamualaikum. Selamat Hari Raya Qurban teman teman, semoga amal ibadah dan qurban kita diterima oleh Allah Subhanahu Wata'ala. ...
-
Naaaaah...akhirnya resep yang udah lama kucari ketemu juga di blognya temenku Bunda Echi alias Yessi. Resep ini aslinya pemberian temanku...
-
Kukis potong ini adalah salah satu kukis lebaranku. Tampangnya cantik karena warna warni dari fruitmix dan kismis. Baunya harum karena ada...
-
Aku habis blog walking di blognya Mbak Camelia ...waaaah dapat resep menarik. Sebenarnya udah biasa and umum sih bolu kukus, tapi tipsnya tu...
5 comments:
cantik banget, dan mirip banget sama pare
mb Hesti,,,step by step nya yang di Mb Yessi bisa aku liat dimana ya?
MAksudnya step by step cara bikinnya dijelasin ama mbak Yessi tapi sebenarnya nggak ada gambar step by step di blognya karena mbak yessinya juga belum pernah bikin ^^
Resepnya ya di majalah Rasa Indonesia...
assalamu'alaikum, mba hesti. mba, saya sudah cari2 resep pare asin ini di gugel. yg muncul kebanyakan malah pare manis. nah, ini saya ketemu. ngakunya sumbernya dari Majalah Rasa Indonesia. tapi kok isinya ada campuran pepaya ya? apa resep yg mba hesti coba juga ada pepaya parutnya?
ini resep komplitnya:
Bahan kulit :
200 gram tepung beras
25 gram tepung ketan
50 gram sagu tani
200 cc air mendidih
100 ml santan kental
½ sendok teh garam
Bahan Isi :
100 gram dada ayam rebus, suwir halus
150 gram pepaya parut diremas
dengan garam, dicuci lalu diperas
150 ml santan kental
2 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
2 sdm minyak untuk menumis bumbu
1/2 sendok teh garam
1/2 sendok teh gula pasir
Bumbu halus :
2 butir bawang merah
1 siung bawang putih
2 butir kemiri
1/4 ruas jari kencur
1 batang sereh
1 ruas lengkuas
1 ½ sendok teh ketumbar
1/8 sendok teh jinten
Cara membuat:
1. Isi : Tumis bumbu halus dan bumbu daun sampai wangi. Masukkan ayam suwir dan pepaya. Aduk rata. Tambahkan santan garam dan gula. Masak sampai kuah menyusut dan kering. Sisihkan.
2. Kulit : Campurkan tepung sagu dan santan kental. Aduk rata, sisihkan.
3. Campur tepung beras dan tepung ketan. Aduk rata. Tuangi dengan air mendidih. Aduk rata sampai bisa dipulung.
4. Siapkan air mendidih dalam panci. Bentuk adonan seperti donat kecil lalu direbus sampai matang dan mengapung.
5. Angkat dan tiriskan. Tuang dalam wadah besar. Uleni adonan ini sampai rata. Tambahkan cairan sagu dan santan sedikit sedikit sambil terus diulen sampai kalis.
6. Ambil adonan secukupnya. Beri isian tengahnya lalu rapatkan. Bentuk agak lonjong.
7. Jepit dengan pinset bergerigi membentuk motif kulit buah pare. Selesaikan semua adonan. Beri alas daun pandan atau daun pisang.
8. Kukus sampai matang sekitar 15-20 menit. Separuh waktu mengukus olesi dengan santan kanil permukaannya agar tetap mengkilat.
9. Angkat dan dinginkan. Simpan dalam wadah tertutup agar tidak kering.
sumber: Majalah Rasa Indonesia
jazakillah khair sebelumnya, mba. :)
ira
Iya mba Ira ini memang resepku di posting di Majalah Rasa Indonesia. Resepnya dapat dari teman yg orang palembang...
Post a Comment