Showing posts with label Daging. Show all posts
Showing posts with label Daging. Show all posts
Tuesday, 29 September 2015
Burger Hitam
Masih dalam rangka menghabiskan bubuk black charcoalku, hari ini aku bikin roti burger. Resep rotinya lihat di Annie Eats. Tergoda dengan reviewnya mba Rina Rinso nih ^^.
Untuk daging burgernya pake resepku sendiri. Hasilnya rotinya menurutku pas untuk burger. Kalau resep dengan metode water roux kan terlalu lembut. Cocoknya untuk roti roti manis sebagai snack. Kalau ini lebih padet dikit dan lumayan mengenyangkan, cocok untuk bekal anak anak.
Untuk isiannya sebenarnya variasi dan suka suka kita saja. Anak anakku saja seleranya beda beda. Ada yang pake saus ada juga yang ngga. Ada yang pake keju ada juga yang ngga. Ada yang mau pakai selada ada yang ngga. Kalau masalah selada ini aku pakai selada merah, memang rasanya agak pahit ya. Tapi karena aku tanam sendiri jadi sayang kalau tidak dikonsumsi. Jadi walaupun pahit dimakan saja. Yang penting kan gizinya. Lagian kalau tuk burger ini rasa pahitnya tertutup sama rasa dominan daging dan keju.
Tuesday, 9 June 2015
Roti Jala dan Kari Daging
Waktu kemarin aku dikasih cetakan tulban mini sama Mba Devi Rana...aku dikasih juga cetakan roti jala. Dari dulu memang penasaran pingin bikin roti jala tapi belum punya cetakannya. Alhamdulillah dapat rezeki dari mba Devi akhirnya terlaksana juga bikin roti jalanya. Makasih ya mbaaaaa...dirimu baik sekali...
Untuk resepnya aku adaptasi dari Resep Warisan. Menurut beliau ini asli resep dari Aceh. Takarannya aku bagi dua karena menggunakan setengah kilo daging sapi dan ada beberapa bumbu yang aku skip karena tidak punya seperti kembang lawang. Rasanya sudah pas dan enak menurutku. Cuman karena belum biasa makan kari dengan roti jala...jadi berasa ada yang kurang. Rotinya sendiri sudah gurih karena menggunakan santan, enak dimakan gitu aja menurutku. Lha si Iyut sama juga...sudah makan roti jala dengan kari tambah lagi dengan nasi karena katanya kurang kenyang.
Syarat untuk mendapatkan kuah kari yang wangi adalah dengan penggunaan bumbu yang segar. Terutama bahan kering seperti ketumbar dan jintan disangrai dulu sampai wangi baru dihaluskan. Kebetulan beberapa waktu lalu aku bikin bumbu halus untuk campuran bumbu spekuk. Ada cengkeh, pala, kayu manis dan kapulaga. Nah bumbu ini mirip dengan bumbu kari jadi aku ngga perlu beli lagi.
Resep roti jalanya menggunakan Resep Warisan ya. Tapi airnya aku tambahkan sedikit-sedikit. Adonannya kental hingga tidak lancar melewati cetakan roti jala. Ngga mau turun mengalir ke pan dadarnya. Setelah ditambah air dikit barulah mau keluar. Jadi sesuaikan saja kekentalannya ya teman teman. Keenceran juga gak bagus karena adonan akan langsung beleber hingga bentuk jalanya ngga kentara. Hasil akhir roti jala ini enak. Asli gurih dan agak kenyal jadi enak makannya. Yang penting sewaktu mendadar api jangan terlalu besar. Jangan pula terlalu kecil apinya dan lama karena roti jala nanti akan kering.
Untuk konsistensi kuah kari karena mau disandingkan dengan roti jala aku bikin kuahnya rada kental. Jadi rotinya bisa dicolek colek ke dalam kuah kari. Kalau encer takutnya rotinya akan basah sehingga kurang seru makannya. Untuk cabe aku menggunakan sedikit saja agar anak anak tetap bisa memakannya.
Saturday, 16 May 2015
Pizza Ring
Kalau meatlover pizza sih sebenarnya sudah sering bikin...tapi yang unik kali ini bentuknya yang cantik seperti ring dengan bentuk intang di tengah. Dulu pernah lihat postingan FBnya mba Mardhiyah Radhi langsung jatuh hati dan niat suatu saat mau bikin juga. Eh ternyata lama juga baru bisa terlaksana. Alhamdulillah lumayan cantik bentuknya walaupun belum bisa seperti aslinya. Yang berminat bikin resepnya bisa lihat di sini ya. Untuk cara membuat bisa lihat di FBnya mba Mardhiyah ya. Tengkiu um tuk inspirasinya...
Friday, 13 February 2015
Macaroni Panggang dengan LOCK&LOCK OVEN GLASS STEAM HOLE
Udah lama gak bikin pasta...kalau anak anak lihat aku giling daging pasti langsung nanya. "Bikin pasta ya bu? atau kalau ngga, "Mau bikin pizza dan burger ya bu?? Sebenarnya hari ini pingin bikin pasta sih. Gampang banget kalau sudah nyetok saus dagingnya. Macaroninya juga dah ada. Jadi tinggal nyampur dan bikin saus keju. Yuuuk mari kita buat...

Kali ini aku mau memperkenalkan piranti masakku yang baru. LOCK&LOCK OVEN STEAM GLASS HOLE. Cantiiiik dan imut ya. Selain imut iapun memiliki banyak sekali kelebihan. Material kacanya dibuat dari borosilicate (boron trioxide dan silicon dioxide) yang aman digunakan dalam oven dan microwave. Kita tidak perlu khawatir akan pecah karena perubahan suhu. Kaca ini tahan suhu panas dan suhu dingin dalam waktu bersamaan. Jadi kalau pagi pagi ngga mau repot, malamnya bisa masak dengan menggunakan LOCK&LOCK OVEN STEAM GLASS HOLE. Setelah matang makanan dan wadahnya bisa disimpan di kulkas dan paginya tinggal dipanaskan lagi di microwave. Aman dan praktis kaaan...
Kok bisa yaaa?? pasti teman teman penasaran. Iya...jenis kaca ini aman digunakan untuk memanggang karena heat-resistance, tidak mudah pecah dengan sendirinya. Bayangkan...kalau kita sementara memanggang makanan lalu tiba tiba wadah glassnya pecah berhamburan. Sudah rugi karena piranti kaca pecah, makanannya pun gak bisa dimakan lagi karena penuh dengan kepingan kaca. Karena kaca biasa atau biasa kita sebut tempered glass tidak tahan suhu panas. Kalau kacanya mulai tergores biasanya pada saat digunakan memanggang dan terkena panas bisa pecah secara tiba tiba. Ngeriiiii kan?? Nah itu yang bisa terjadi kalau kita memanggang menggunakan tempered glass. Ilustrasinya seperti di bawah ini....
Sementara jika menggunakan heat-resistance glass, kalaupun terjadi yang paling buruk...bisa pecah tapi tidak menimbulkan
kepingan kaca. Kelebihan LOCK&LOCK OVEN STEAM GLASS HOLE yang lain yaitu pada tutup silikonnya. Tutup silikon dengan karakter smile-nya sangat lucu
tentu saja lebih dulu menarik perhatian anak anak dibandingkan
makanannya. Warnanya pun cerah dan dilengkapi dengan steam hole yang
bisa dibuka untuk sirkulasi udara saat proses pemanggangan. Asyiiik kan? Bukan hanya itu lho...kelebihan lainnya, heat resistance glass ini akan tetap bening permukaannya. Tidak akan berkabut atau keruh bila sering digunakan ataupun disimpan dalan jangka waktu yang lama karena mengandung Na20 atau natrium oksidanya rendah.
Nah sekarang kembali ke macaroninya yaaaa, berikut aku sharing resepnya....
Bahan :
- 250 gr pasta macaroni- 1 sdm minyak olive
- sedikit garam
Bahan saus daging :
- 2 sdm minyak zaitun
- 2 buah bawang bombay, cincang halus
- 250 gr daging cincang
- 2 siung bawang putih
- 2 sdm pasta tomat
- 5 sdm saus tomat
- 5 buah tomat, seduh dalam air mendidih lalu buang kulitnya kemudian blender
- 250 ml air
- garam
- merica
- oregano
- gula
Bahan saus keju :
- 2 sdm butter
- 1 sdm terigu
- 250 susu cair
- garam secukupnya- merica secukupnya
- pala secukupnya
- 75 keju cheddar parut
- 50 gr mozarella parut
Cara membuat :
- Saus daging : panaskan minyak, tumis bawang putih dan bawang bombay sampai wangi dan bawang bombaynya layu serta warnanya transparan. Tambahkan daging cincang. Masak sampai berubah warna. Tambahkan pasta tomat dan tomat cincang serta air. Beri bumbu merica, garam dan sedikit gula. Masak sampai kaldu menyusut menjadi saus yang kental. Sebelum matikan api, tambahkan oregano.
- Saus keju : panaskan butter sampai meleleh, masukkan terigu. Aduk aduk. Tambahkan susu cair lalu aduk terus hingga kental. Beri bumbu garam, merica dan sedikit pala. Tambahkan keju cheddar dan mozarella. Biarkan meletup letup. Angkat.
- Siapkan air dalam panci besar. Masak hingga mendidih. Masukkan pasta penne. Masak hingga aldente. Jangan sampai overcook karena ketika ditambah dengan saus daging yang mengandung air, pasta akan menjadi semakin lembek. Beri sedikit garam dan minyak agar tidak melengket satu sama lain. Angkat, tiriskan.
- Penyajian : campur saus daging dengan penne. Aduk rata. Tuang dalam pinggan tahan panas yang telah diolesi mentega. Tuang saus keju di atasnya. Panggang di oven 375F atau 180C sekitar 30 menit.
- Sajikan hangat.

Wednesday, 3 December 2014
Coto Makassar
Alhamdulillah nikmatnya hujan hujan begini bisa menikmati coto buatan sendiri ^^
Masih pake resep yang sama seperti dulu cuman aku suka yang sekarang warna cotonya bisa lebih gelap. Prosesnya yang agak beda dengan yang dulu...kali ini bumbu bumbu ditumis dulu sampai wangi lalu masukkan blenderan kacang tanahnya. Lalu tumis kembali. Menumis bumbu agak lama sampai wangi bener. Apinya sedang saja supaya tidak gosong. Masak kuahnya pun lumayan lama...hasilnya kuahnya cantik seperti coto yang dijual itu. Yang kubeli cuman ketupatnya aja karena gak seru makan coto tanpa ketupat. Untuk sambelnya, berhubung gak ada tauco cabenya aku beri blenderan kacang dikit. Tetep enak...dan semua menikmati dengan lahap. Alhamdulilllah...
Oh iya kali ini aku bikin cotonya dari daging tanpa lemak dan nggak pake jeroan sama sekali. Walaupun begitu di hasil akhirnya ketika kuahnya dingin terlihat lapisan minyak di permukaan. Dugaanku itu adalah minyak dari hasil menumis dan memasak kacang dalam waktu yang lama. Minyaknya keluar...mirip bumbu sate kalau dimasak lama lebih mantap karena minyaknya keluar ^^. Jangan khawatir...untuk menjaga kesehatan lapisan minyak di permukaan itu bisa dibuang. Tinggal disendok saja permukaannya...
Wednesday, 9 July 2014
Dendeng Ragi
Ini dia olahan daging yang sudah lama masuk dalam "to make" listku tapi baru kesampaian sekarang bikinnya. Suka sekali kalau mamaku yang bikin. Gurih daging bercampur kelapa gorengnya... . Resepnya aku ambil dari buku "Lauk Kering" oleh Yasaboga. Berikut resepnya...
Sunday, 1 December 2013
Karipap Pusing VS Jalang Kotek...
Sudah lama kepincut sama karipap pusing yang populer di Malaysia ini. Apalagi liat punyanya mbak Vivi yang cakep banget layer kulitnya tambah pengen buat. Masalahnya di tempatku ini nggak ada mentega putih yang bagus. Aku pernah beli setelah digunakan after tastenya di mulut nggak enak banget. Rasanya ngendal di lidah dan langit langit. Memang dijualnya kemasan plastik. Kata penjualnya dia kemas sendiri. Nggak tau merknya apa. Nah itupun sisa banyak dan terbuang aja karena lama nggak terpake dan kadaluarsa. Mentega putih kan jarang digunakaan dalam pembuatan cake. Paling paling dulu aku bikin untuk bakpia atau bakpau supaya putih tapi sekarang dah dapat resep yang bagus dan nggak pake itu lagi.
Akhirnya aku memutuskan untuk nyontek resepnya Mbak Widya Wijanarti dari majalah Martha Stewart Indonesia. Di situ juga lengkap disertakan step by stepnya. Penampakan di kulitnya agak berbeda dengan punya mbak Vivi. Mungkin karena penggunaan lemak yang berbeda. Mbak Vivi pake mentega putih sedangkan Mbak Widya menggunakan margarin. Kalau di rasa mungkin enak margarin ya, tapi di warna dan tekstur kulitnya agak beda. Kelihatan yang mentega putih lebih kering hasil kulitnya. Layernya jadi kelihatan jelas juga.
Setelah aku buat, hasilnya memang mirip punya mbak Widya. Jelas cantikan punyak mbak Widya ya...dah masternya gitu loooh...hehe. Kulitnya renyah tapi kurang keluar tekstur/motifnya walapun hasilnya berlapis lapis juga. Dan entah aku melakukan kesalahan di step yang mana...punyaku banyak yang pecah sewaktu digoreng. Daripada terbuang-buang karena nggak bisa dimakan (berminyak sangat) akhirnya inisiatif aku dipanggang aja. Ternyata enak juga. Malah si Hanif suka yang di panggang. Cuma di kulitnya agak keras hasilnya. Isiannya aku bikin dua macam. Satu ayam kari dan satu lagi daging soalnya hubby nggak makan ayam. Resep ayam kari ikut mbak Widya tapi tunanya aku ganti ayam suwir. Berikut resep aslinya dari Majalah Martha Stewart Indonesia :
Friday, 18 October 2013
Sosis Solo (Jawa Tengah)
Hari ini bikin sosis solo resep mbak Ricke "Ordinary Kitchen". Seperti yang sudah aku duga, rasanya enak bener. Kulitnya lembut, digulung juga lentur gak sobek sobek. Isiannya juga pas untuk jumlah kulitnya. Aku bikin setengah resep karena dagingnya cuma punya 250 gr. Hasilnya pas 15 buah. Langsung habis nggak sampai setengah hari...hehe laris maniiiiss ^^
Resep ayam untuk isiannya aku ganti dengan daging karena hubby nggak makan ayam. Airnya juga aku ganti santan karena aku lihat mayoritas resep sosis solo memang menggunakan santan. Maaf ya mbak Ricke resepnya dipermak dikit, dan makasih udah sharing resepnya...top dah pokoknya! Satu tip supaya sosisnya tetap cantik setelah digoreng, sewaktu menggulung sambil dipadatkan supaya kulitnya kencang. Kalau isiannya nggak padat setika digoreng terlihat cantik eeeeh setelah diangkat mulai mengkerut dan keriput kulitnya. Kan kulitnya meengandung banyak telur jadi pasti mengembang ketika digoreng ^^
Thursday, 11 July 2013
Sambal Goreng Daging
Kapan hari anak anak ikut kami ke acara pindahan rumah seorang teman. ketika menikmati hidangan, kakak Iyut nyeletuk "bu aku suka sekali ini, nanti bikinkan ya" sambil nunjuk ke menu sambel goreng dagingnya. Iya nak, nanti ibu bikinkan kataku. Resep ini sebenarnya simpel dan mamakupun dulu sering membuatnya. Lha tapi kenapa aku nggak pernah buat ya??
Tuesday, 25 June 2013
Sop Saudara (Pangkep)
Resep ini dari dulu sudah banyak yang request, namun baru sekarang bisa diposting.
Lumayan bingung juga karena resepnya beda beda. Aku sudah bolak balik buku resep, tanya sana sini, blogwalking, bahkan tanya langsung sama penjualnya. Akhirnya hari ini kupersembahkan resep sop sodara...ala Hesti ^^
Mungkin teman teman yang belum pernah mencicipi bertanya apa yang menarik dari sop sodara ini?? apa bedanya dengan sop sop yang lain? Kata sop sodara sendiri menurut beberapa sumber diambil dari SOP yang berarti singkatan Saya Orang Pangkep, Sodara!! jadilah sop sodara. Tapi sebenarnya aslinya pertama kali resep ini muncul di daerah Pangkep Sulawesi Selatan dan memang populer di sana yang kemudian mulai merambah daerah lain. Namun biasanya para penjual tersebut memang memiliki kekekerabatan sehingga disebutlah sop sodara. Awalnya pembuatnya terinspirasi dari kata coto paraikatte yang terkenal. Paraikatte dari bahasa Makassar yang berarti sesama kita, katanya dimaksudkan agar pemilik warung, pelayan dan penikmatnya merasa bersaudara. Sop sodara adalah penegasan identitas asal daerah (source: wisata kompasiana)
Kalau rasanya sendiri menurutku setelah beberapa kali mencoba beda beda tipis satu sama lain. Tentu saja ini berdasarkan preferensi masing masing pembuatnya. Istilahnya beda tangan beda rasa. Umumnya orang mengenal sop sodara berkuah bening dengan bumbu yang khas...ada wangi aroma pala dan kayu manisnya. Namun ada pula yang menggunakan santan encer untuk kuahnya serta menggunakan cabe merah agar ada semburat merah, bukan untuk membuat kuah berasa pedas. Dan ada pula yang menambahkan telur kocok dalam kuahnya namun dengan racikan khusus sehingga kuah tidak berserabut telur. Cuma kelihatan sedikit kuahnya tidaklah benar benar bening.
Nah karena aku sudah jatuh hati dengan sop sodara di sini jadi aku meniru resepnya, walaupun setelah aku buat hasilnya nggak sama persis, hihi. Beda tangan beda racikan yaaaa...kuahnya sih sudah mirip penampakannya tapi rasanya kayak ada yang kurang menurutku walaupun anak anak dan hubby puas sekali dan bilang super enak!!
Yang lucu...di rumah kan nggak ada yang makan jeroan, tapi demi resep ini aku beli sedikit daging paru. Akhirnya siapa yang makan?? aku dan Iyut. Kalau aku karena terpaksa daripada dibuang. Kalau Iyut memang katanya enak jadi bantuin aku makan...hehe
Wednesday, 24 April 2013
Pinwheel Pizza
Sudah bosan dengan bentuk pizza yang biasa?? kali ini aku bikin pinwheel pizza alias pizza gulung. Sama enaknya tapi yg ini lebih lembut rotinya karena agak tebal jadi lebih banyak menyimpan moisture. Kalau dipanggang dengan suhu dan waktu yang sama nggak sekering pizza biasa. Yuuuk dicobaaa...
Resep toppingnya bisa untuk tiga resep roti pizza di bawah. Topping bisa dibagi ke dalam beberapa kantong/kemasan lalu simpan di freezer. Lain kali kalau mau bikin tinggal bikin rotinya lalu toppingnya dikeluarkan dulu di suhu ruang baru dipanaskan sebentar dan digunakan. Gampang kan??
Tuesday, 2 April 2013
Pallu Konro
Banyak yang request aku tuk bikin konro tapi belum keturutan. Di rumah aku biasanya bikin rawon daging karena hubby nggak terlalu suka tulang. Bikin konro baru kali ini sih. Hanya untuk memuaskan rasa penasaran. Setahukua pallu konro atau sop konro itu banyak variasinya. Yang jelas sop tulang berkuah agak gelap. Karena konro artinya tulang dalam bahasa Makassar. Ada yang menambahkan kayu manis ada juga yang tidak. Ada yang suka menambahkan keluak ada yang tidak. Ada yang menambahkan adas manis ada juga yang tidak. Berpulang ke selera masing masing. Kali ini aku nyontek resep Vierly dengan modifikasi hasil tanya sana sini.
Hasilnya enak. Penampakan mirip rawon tapi rasanya jelas beda. Kalau konro tidak menggunakan daun jeruk purut. Makasih nah Vierly, sudah disharing resepta'. Nyamang memang tong...!! Lain kali mau coba juga konro bakar ah...tapi dilema. Harus menghabiskannya sendiri, awww tidaaaakkk!!
Wednesday, 6 March 2013
Pallu Basa Makassar
Banyak orang yang bilang makanan Makassar mirip mirip bentuknya dan rasanya. Yang dimaksud itu mungkin adalah coto, konro, sop sodara dan pallu basa. Sebenarnya kalau lidah kita sudah sering mencicipinya rasanya tidak ada yang sama. Memang sepintas penampakan kuahnya agak mirip gelap kehitaman tapi bumbunya sangat berbeda. Semua makanan di atas kecuali konro umumnya menggunakan jeroan. Kalau konro menggunakan tulang. Tapi itu sesuai selera masing masing. Kalau aku bikin, jeroan diskip cuman pake daging.
Bumbu pengentalnya juga berbeda. Kalau konro menggunakan kaloa/kluwek, kalau coto menggunakan kacang goreng yang dihaluskan, pallu basa menggunakan kelapa parut sangrai yang dihaluskan, sedangkan sop sodara kuahnya tidak terlalu kental karena walaupun menggunakan telur kocok di akhir proses pemasakannya, perbandingan dengan kuahnya jauh sekali. Nah jelas kan perbedaannya. Dilihat dari bumbunya saja sudah bisa ditebak semua aroma masakan ini berbeda.
Kali ini aku mencoba membuat pallu basa. Biasanya pallu basa disajikan bersama nasi beda dengan makanan lain yang disajikan bersama ketupat dan burasa. Dan dalam keadaan panas panas baru dituang ke mangkok biasanya bagi yang suka ditambahkan kuning telur ayan kampung. Menghasilkan kuah yang kental tapi sama sekali tidak berbau amis karena kelapa sangrai yang digunakan mendominasi aroma masakan ini. Kalau kata mamaku dulu neneknya kalo bikin nggak pernah disantap bersama telur mentah. Tapi ke dalam bumbunya ditambahkan sedikit kaloa/kluwak. Sedikit saja hanya tuk pewarna dan bukan pengental. Tapi ya...suka suka aja ya sesuai selera. Berikut resepnya yaaa...
Tuesday, 1 January 2013
Sambel Goreng Printil
Postingan pertama di tahun 2013. Tak terasa udah 3 tahun aku ngeblog. Semoga di tahun ini semangat ngeblog nggak pudar dan resep resepnya tetap cihuuui ^^
Dulu dah pernah bikin sambal goreng printil yang versi pakai tambahan hati sapi, kali ini aku ganti dengan udang. Nggak kalah enak. Berikut resepnya...
Wednesday, 7 November 2012
Coto Makassar
Dulu dah pernah bikin coto sekali. Karena percobaan perdana aku bikinnya sedikit. Lhaaa belum sempat difoto udah ludes duluan. Artinya....?? enaaaaak dong, hihi. Bikin coto butuh perjuangan, makanya harus siap mental dan waktu yang banyak buat nyelesaiin masaknya. Nah sekarang baru sempat bikinnya, hehe. Mbak Ayin, resep ini kupersembahkan untukmu...walaupun fotonya kurang meyakinkan, tapi yakinlah rasanya lebih enak dari tampangnya *lebaaaaaaayyy*
Saturday, 13 October 2012
Baked Penne (Penne Panggang)
Bulan ini, tema yang diusung 'Masak Bareng Yuuk!!' adalah pasta. Asyik ngerjainnya dekat dekat deadline. Berasa serunya...* \../peace hosts ...*. Nah...kali ini aku membuat baked penne atau penne panggang. Olahan pasta ini mirip miriplah dengan makaroni panggang. Tapi karena ada saus kejunya jadi mirip juga sama lasagna. Favorit anak anak menikmati pasta memang disajikan dengan saus daging/bolognese dan saus keju. Untuk menambah serat sebenarnya mau kutambahkan wortel...tapi setelah dicek, wortelnya habis. Padahal wortel juga bagus lho...selain buat serat wortel juga mengandung pemanis alami dan bisa menyerap keasaman tomat. Nggak perlu tambah gula lagi. Aiiiihhh...ya sutralah. Pake daging saja.
Sunday, 30 September 2012
KBB # 31 : Who Ate The Pies...
Semakin ke sini semakin seru nih tantangan Klub Berani Baking. Apalagi kali ini ultahnya KBB yang ke 6 tahun. Alhamdulillah sampai hari ini aku belum pernah alpa mengerjakan tantangan. Tuk KBB, Happy 6th anniversary ya...semoga tetep semangat !! hostnya semangat cari resep yang canggih dan anggotanya tambah rajin ngerjain tantangan ^^
Tantangan Klub Berani Baking bulan ini adalah...."Beef and Guinness Mushroom Pie". . Berhubung tidak mengkonsumsi alkohol aku skip aja guinnessnya. Ternyata rasanya tetap mantap. Diluar ekspektasiku sih. Aku membayangkan masakan daging yang kayak semur kental diisikan ke dalam pie. Hmmm, meragukan kayaknya. Tapi setelah kuah berkurang dan mengental udah mulai dapat rasanya dan teksturnya. Dimasukkan ke dalam lapisan pie dan pastry tambah ajib ternyata. Hasil akhir...tidak mengecewakan! malah lekkeeerrr...
Saturday, 28 July 2012
Kari Daging Printil
Anak
anak paling senang masakan daging daging berkuah. Syaratnya hanya
satu...tidak boleh pedas. Jadi...supaya selera makan anak anak tetap tinggi di
bulan ramadhan ini, aku harus pintar pintar cari resep yang sesuai buat
mereka, terutama saat sahur. Biasanya aku bikin semur, sop daging,
soto daging, rawon, pokoknya apa aja yang penting nggak pedas. Nah
terinspirasi dari blognya Kak Ita "Masam Manis"
kali ini aku bikin kari daging printil. Sama aja kayak kari biasa tapi
dagingnya pake daging cincang dibuat bola bola seperti kayak membuat sambal goreng printil. Karena tidak punya bumbu kari seperti punya kak Ita, aku menggunakan resep kuah kari ayam yang sering aku bikin dengan menambahkan sedikit bumbu spekkuk homemadeku ^^
Bahan :
- 300 gr daging cincang, beri sedikit garam dan bentuk bulat kecil
- 200 gr kentang, potong kotak
- 200 ml santan kental dari 1 butir kelapa
- 300 ml santan encer
- 300 ml santan encer
- 3 lembar daun jeruk purut
- 2 lembar daun salam
- 2 lembar daun salam
- 1/2 sdt gula
- 1/2 sdm air asam
- 1/2 sdm air asam
- minyak untuk menumis bumbu
Bumbu halus :
- 2 buah cabai merah besar (bila suka pedas bisa ditambah)
- 6 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 ruas lengkuas
- 1 ruas jahe
- 1 ruas kunyit, bakar
- 1 batang serai ambil bagian putihnya
- 2 butir kemiri, sangrai
- 1 sdm ketumbar sangrai
- 1/8 sdt jintan sangrai
- 1/8 sdt bumbu spekkuk
- 1/2 sdt merica
- 2 buah cabai merah besar (bila suka pedas bisa ditambah)
- 6 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 ruas lengkuas
- 1 ruas jahe
- 1 ruas kunyit, bakar
- 1 batang serai ambil bagian putihnya
- 2 butir kemiri, sangrai
- 1 sdm ketumbar sangrai
- 1/8 sdt jintan sangrai
- 1/8 sdt bumbu spekkuk
- 1/2 sdt merica
- garam secukupnya
Cara membuat :
- Panaskan minyak. Tumis bumbu
halus, daun salam, daun jeruk, hingga wangi. Tuang santan encer, aduk rata.
- Masukkan bola daging, aduk hingga berubah warna. Tambahkan garam dan gula. Tambahkan pula kentang.
- Masak kari dengan api kecil agar bumbu meresap dengan sempurna ke dalam
daging ayam sambil sesekali diaduk agar bagian bawahnya tidak hangus.
Apabila sudah mendekati matang, tuangkan santan kental dan air asam.
Masak lagi sampai mendidih.
- Setelah matang, matikan api dan siap dihidangkan.
Thursday, 5 July 2012
Sate Makassar
Sate Makassar pada umumnya sama saja dengan sate dari daerah lain. Cuma ciri khasnya ada di bumbu kacangnya yang menggunakan irisan belimbing wuluh. Jadi ada tendangan asam-asam segernya... dan resep ini dijamin dagingnya lembut tanpa perlawanan, karena sudah direndam bersama potongan daun pepaya. Wanginya...hmmm, bahan olesan dioles menggunakan sereh yang digeprek sebagai kuasnya, jadi aromanya merasuk ke dalam daging...merasuk..? halaaah...istilahnya. But kasihan si Mas... walaupun resiko asam uratnya kambuh...tetep aja dimakan. Enak banget Bu satenya...tambah ya? Anak-anak ? well jangan ditanya...lahap sekali makannya karena dagingnya sangat lembut, nggak cape kunyahnya...
Sate ini aku bikin dalam rangka setoran IDFB (Indonesian Food Blogger Challenge) #5 dengan tema 'sate nusantara'. Sebenarnya waktu tuk setor laporan adalah sebulan semenjak 1 juni kemarin. Tapi nggak tau kenapa aku nggak pernah dapet moodnya buat 'nyate'...yang ada baking kue melulu. Tapi berhubung deadlinenya nanti malam pukul 10.00 aku akhirnya bikin juga pagi ini secara aku belum pernah absen setoran ^^
Bahan :
- 1/2 kg daging sapi has dalam, potong kotak
- hati sapi secukupnya, potong kotak
- 1 lembar daun pepaya
- tusuk sate
Bumbu perendam (haluskan) :
- 3 siung bawang putih
- 1 1/2 sdt ketumbar sangrai
- seujung sdt merica
- seujung sdt jintan
- 1/2 ruas jahe
- 1 sdm gula merah
- garam secukupnya
- 1 sdt air asam Jawa yg kental
Bumbu olesan (aduk jadi satu) :
- margarine/minyak
- kecap manis
- 3 batang sereh, diikat dan digeprek bagian putihnya untuk kuas olesan
Bumbu kacang :
- 200 gr kacang tanah kupas
- 2 buah cabe merah/cabe keriting
- 3 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 3 sdm gula merah
- 1/2 sdt terasi
- 1 sdt air asam
- garam secukupnya
- kecap manis secukupnya
- 2 buah belimbing wuluh, potong-potong tipis
- 3 lmbr daun jeruk purut
- minyak secukupnya
Cara membuat :
- Campur potongan daging has dan hati sapi dengan bumbu perendam. Beri potongan daun pepaya (jangan diremas-remas karena akan menjadi pahit). Aduk rata. Biarkan kurang lebih 1- 2 jam (atau bisa direndam semalam di kulkas). Tusuk dengan tusuk sate. Setiap tusuk sate beri satu potong hati sapi.
- Panggang sate sambil diolesi bahan olesan. Memanggang jangan terlalu lama sampai sate menjadi kering. Waktu yang dibutuhkan tidak lebih dari 10 menit. Yang penting bagian dalam matang merata tapi masih juicy.
- Bumbu kacang : goreng kacang tanah. Setelah setengah matang, masukkan cabe merah, bawang merah dan putih. Lanjutkan menggoreng sampai kacang tanah matang dan bumbunya wangi. Angkat. Biarkan dingin.
- Haluskan kacang bersama bumbu-bumbunya kecuali daun jeruk dan belimbing.
- Masak bumbu kacang dan daun jeruk bersama air secukupnya sambil diaduk aduk. Cicipi, tambahkan bumbu yang kurang. Saat-saat terakhir tambahkan potongan belimbing wuluh. Masak sampai belimbing layu dan kuah mengental.
- Sate siap dihidangkan bersama sausnya dan taburan bawang goreng.

Tuesday, 6 September 2011
Rendang Printil
Aku bermasalah dengan anak keduaku dalam hal makan. Setiap makan daging...pasti gak bisa dikunyah dan berakhir dengan membuang serat-serat atau ampasnya. Walaupun dagingnya sudah dimasak selunak mungkin...tetap saja begitu. Cuman dua olahan daging yang bisa dimakan dengan tuntas...bakso dan daging printil. Yaaaaa...karena dua duanya menggunakan daging cincang sebagai bahan dasarnya.
Jadilah hari ini aku bikin rendang printil. Rendang tapi dalam bentuk daging yang diproses hingga halus dan dibentuk bola-bola. Setelah lihat di blognya Teh Nicke *makasih ya teteh...mantap resepnya*, ngileeer abis dan pingin buat rendang resep uni Dewi Anwar. Aku bikin setengah dari resep beliau. Penggunaan hati sapinya aku skip tapi tetap maknyus kok. Aku juga nggak bikin terlalu kering...supaya ada kuahnya dikit. Lagian suamiku nggak suka makanan yang ada genangan minyaknya disekelilingnya...hehehe
Jadi untuk resep ini aku menggunakan 300 gr daging sapi giling dan 200 gr kacang merah. Di bawah ini Resepnya Uni Dewi Anwar dengan sedikit modifikasi dari aku :
Bahan :
- 300 gr daging sapi cincang (beri garam & bentuk bulat kecil, goreng sebentar asal berkulit)
- 200 gr kacang merah (rendam semalaman)
- 1 1/2 kelapa tua parut, buat santan kental (2-3 kali perasan dengan air hangat, sedikit-sedikit)
Bumbu halus :
- 10 butir bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 3 cm jahe
- 2 cm kunyit
- 3 cm lengkuas
- 1/2 ons cabe merah giling (aku pake 3 buah saja)
- 1/2 sdt merica
Bumbu lain :
- 2 batang sereh, geprak bagian putihnya
- 1 buah bunga pekak
- 4 lembar daun jeruk
- 2 lembar daun salam
- 1 lmbr daun kunyit, sobek-sobek
Bumbu pelengkap :
- 1 sdm kelapa serundeng giling (kelapa parut digonseng sampai cokelat, giling halus sampai keluar minyaknya)
- 1/2 sdm hati sapi rebus, giling halus (aku skip)
- 1 sdm air asam
- garam secukupnya
- gula merah secukupnya
Cara membuat :
- Masukkan santan, daging printil dan kacang merah dalam panci. Tambahkan bumbu halus, dan bumbu daun, aduk rata. Tambahkan garam dan gula. Masak dengan api sedang.
- Aduk santan dengan gerakan menimba dengan sendok hingga santan mendidih, jaga agar santan tidak pecah. Gerakan menimba akan mencegah santan pecah. Tambahkan air asam dan kelapa sangrai halus.
- Kecilkan api, masak sampai bumbu benar-benar meresap dan kuah menyusut. Kalo kuah menuyusut tapi bumbu belum meresap tambahkan lagi sedikit air.
Coconut Custard Buns & Plaited Coconut Bread
Assalamualaikum. Selamat Hari Raya Qurban teman teman, semoga amal ibadah dan qurban kita diterima oleh Allah Subhanahu Wata'ala. ...
-
Naaaaah...akhirnya resep yang udah lama kucari ketemu juga di blognya temenku Bunda Echi alias Yessi. Resep ini aslinya pemberian temanku...
-
Baru kali ini aku mencoba bikin brownis kukus. Resep brokusku udah segudang, tapi nggak ada satupun yang pernah dicoba. Malahan jadi bingung...
-
Aku termasuk pecinta tape singkong. Di kulkasku jarang nggak ada tape. Soalnya selain memang suka...katanya tape itu membantu memperlancar p...