Apang bakar atau apem bakar?? mungkin sebenarnya sama sih maksudnya, tapi kalau kami orang Makassar kan kelebihan vitamin 'NG' jadi nyebutnya kue apang, qiqiqi...maaf ya temang cuma bercandaja' kodong...^^
Iya, kalau nggak salah kue ini khas dari Sulawesi Tengah. Kalau di Sulawesi Selatan ada apang paranggi dan kalau di Sulawesi Utara ada apang coe. Mirip mirip ya...kesamaannya adalah penggunaan gula merah dan bumbu spekuk dalam campuran bahannya.
Nah resep aslinya bisa dilihat di DetikFood . Di bawah ini aku modifikasi sedikit. Aku bikinnya setengah dari resep di bawah hasilnya sudah lumayan banyak. Tapi kalau mau ada acara bisa bikin banyak kayak resep di bawah. Aku juga menggunakan 2 cetakan carabikang, yang satu ukuran kecil dan yang satu berukuran mini seperti di gambar.
Bahan :
- 400 gr gula merah, sisir halus
- 100 gr gula pasir
- 600 ml air
- 1 lembar daun pandan, potong-potong
- 2 butir telur ayam
- 100 gr agak muda, parut
- 100 gr kenari, panggang lalu cincang
- 2 sdm margarin lelehkan
Aduk jadi satu :
- 600 gr tepung terigu
- 150 gr tepung beras baru
- 1 bungkus (11 g) ragi instan
- 1/2 sdt garam
- 1 sdt bumbu spekuk
Cara membuat :
- Masak gula merah, gula pasir, air dan pandan hingga gula larut dan mendidih.
- Angkat, saring dan dinginkan.
- Taruh bahan tepung dalam wadah.
- Buat lubang di tengahnya, masukkan larutan gula dan telur.
- Aduk perlahan dengan kocokan kawat/whisk hingga licin dan rata.
- Masukkan kelapa parut dan kenari, aduk rata.
- Diamkan selama 1 jam di tempat hangat hingga mengembang.
- Tambahkan margarin leleh. Panaskan cetakan carabikang di atas api sedang (aku pake cetakan mini).
- Olesi sedikit minyak tiap lubang cetakannya.
- Tuangkan adonan ke dalam cetakan dan biarkan hingga setengah masak.
- Balikkan kue dan masak hingga kedua sisinya matang.
- Angkat, sajikan.
Resep ini aku setorkan kepada Mbak Tata dan Mbak Momon dalam rangka memeriahkan Indonesian Food Party edisi bulan Maret.
Tekstur kue ini mirip-mirip poffertjes, tapi lebih padat. Walaupun padet bukan berarti keras lho, sama sekali nggak. Teksturnya agak chewy/legit kayak donat. Mungkin karena penggunaan ragi di dalamnya ya. Wangi dan enak apalagi disajikan sebagai teman minum teh atau sekedar camilan buat anak-anak. Karena kecil nggak berasa udah makan berapa biji...hihi
11 comments:
Salam minggu Hesti
ya tak ya.. rupanya akan akan poffertjes.. the first time i had poffertjes was in one of the wkend market in melbourne... sedap banget.. yg ini texture nya seakan donut ya.. sure sedap kann
Salam KAk Rima...
Sebenarnya resep ini menggunakan cetakan yang lebih besar, tapi punyaku terlalu besar, jadilah aku pakai yang mini saja. Enaaak kak, wangi spekuk!
Hesti yg baik, saya besar di Makassar dan salah satu kue favorit saya adalah apang paranggi. Sering teringat kue ini tapi tentu saja nggak bisa di dapat disini (Amerika), jalan satu2nya hrs buat sendiri. Hesti punya resepnya? Dan klu nggak punya cetakannya, apa bisa diganti dgn menggunakan cetakan muffin? Terima kasih banyak!
Wah saya juga sudah lama cari resep apang paranggi tapi tidak ketemu. Maaf belum bisa bantu...tapi kue ini mirip kok rasanya dengan apang paranggi cuma beda bentuknya saja...
selamat siang mbak,,, selama ini sy sering baca blog mbak,, bagus bangett. Resep, foto plus tips2nya,, makasih ya mbak...
oya utk resep apang ini, kalo pake tepung beras biasa, apakah bisa mbak,,
Tks ya mba,, sukses terus
apang bakar dari Manado,,di setiap Desa di Minahasa ada kue ini.
Amiin, makasih mbak dah mampir...alhamdulillah kalau berguna ^^
InsyaAllah bisa mbak, tapi cari yang masih baru (dilihat dari masa kadaluarsanya) biasanya yg lama aromanya terlalu tajam
Artinya kue ini asalnya dari menado ya mbak, makasih infonya ^^
Gvhuj
Mba Hesti, salam kenal....tadi malam saya cobain resep mba ini. Berhasil...bisa untuk bekal ke kantor pagi ini. Udah lama cari2 resep ini. Rasanya sreg sama resep Mba Hesti. Terima kasih untuk resepnya ya mba. (Shiny - Balikpapan)
SALAM KENAL JUGAAA...
Alhamdulillah kalau cocok mba, makasiih yaaa
Post a Comment